WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Jumat, Juni 26, 2009

Kenangan dengan Tim Fujita-san (Air Ballon Team of Festifal Of Life – Yamamoto Kansai 2009, GWK – Bali)

Kamis pagi jam 8 tepat waktu Indonesia tengah, aku dan kak Yuli, teman satu grup, grup I yang bertugas memegang obor dan membantu menerbangkan balon udara, sudah tiba di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Pecatu, Jimbaran, Bali. Kedatangan kami pagi ini sengaja untuk berlatih bersama volunteer atau sukarelawan lainnya yang menjadi cast dalam Supershow yang diproduseri oleh Yamamoto Kansai. Supershow kali ini sengaja dipilih di Indonesia dan Bali menjadi tempat pementasan kolaborasi dua budaya, Indonesia dan Jepang, dalam rangka mempererat persahabatan dua negara yang sudah terjalin lebih dari 50 tahun.

Setelah di absen oleh panitia dari Kansai Inc team yang semuanya orang jepang dibantu oleh tutor mahasiswa dari sastra jepang Unud dan Saraswati, kami kemudian disuruh menuju blok stand by masing-masing. Saya, yang dibagi sebelumnya kedalam grup I stand by di blok C. Kemudian kami bertemu dengan seluruh anggota grup I dan kami beberapa hari sebelumnya sudah diperkenalkan dengan “pelatih” atau yang bertugas membimbing kami, yaitu Bapak Otomu-san, orang jepang yang ramah dan baik hati serta benar-benar seperti ayah bagi kami. Bapak Otomu-san kemudian memperkenalkan kami dengan tim pilot balon udara dari Jepang yang dikoordinir oleh Bapak Fujita-san. Tim pilot yang terdiri dari 4 orang ini juga tidak kalah ramah dan baik hati. Benar-benar sabar menghadapi kami. Tidak pernah marah. Apalagi dalam budaya dan bahasa yang berbeda, dimana tidak semua bisa mengerti dan bisa berbahasa jepang. Belum lagi jean yang sering kali nyerocos dalam bahasa jepang terpatah-patah dan lancar dalam bahasa Inggris.

Kemudian Bapak Fujita-san memperkenalkan anggota timnya yang terdiri dari ibu Sato-san, ibu yang kelihatannya amat sangat ramah. Kemudian yang termuda adalah Yudou-san, yang menurutku dan beberapa temanku, mirip sekali dengan Jay Chow, artis taiwan, Cuma Yudou-san lebih cakep dan lebih ramah, walau cool-nya beda tipis (heheheh :P). Yang terakhir adalah Bapak Takenaga-san, yang nantinya akan ikut terbang bersama Balon udara (naik ke dalam keranjang balon udara bersama 2 anak kecil perwakilan dari Jepang dan Indonesia). Bapak Fujita-san, Ibu Sato-san, dan kak Yudou bertugas membantu kami, para anggota tim balon, untuk mengoperasikan balon udara dari persiapan sebelum di bentangkan (karena ukurannya sangat besar), mempersiapkan penerbangannya (mengisi angin, menjaga sisi-sisinya sampai benar-benar terisi angin dengan sempurna) hingga menjaga tali-tali dari balon udara, menurunkannya dan merapikannya kembali.

Kemudian latihan dilanjutkan hari berikutnya, jumat, 22 mei 2009. Hari ini sekaligus gladi bersih dan sudah ditonton oleh ribuan pengunjung GWK. Bahkan diliput oleh banyak media nasional dan internasional. Tepat jam 7 malam, kebiasan orang jepang yang tepat waktu, kami semua pentas. Dan hari itu kami benar-benar terkesima. Balon udara berkepala Naga dan Macan melambangkan Jepang dan Indonesia itu terbang dengan indah. Benar-benar luar biasa. Hebat sekali.

Saat hari H atau hari pementasan, bapak Fujita-san dan rekan-rekan tidak sungkan untuk dimintai berfoto bersama, sebagai kenang-kenangan. Kebetulan di tenda kami dibelakang bukit dimana kami bersiap-siap, saat itu kami memang sedang menunggu waktu untuk pementasan yang masih sekitar 2 jam. Jadi kami pergunakan saja waktu itu sebaik-baiknya untuk berfoto bersama. Acara pementasan itu berlangsung dengan durasi sekitar satu setengah jam dan ditonton lebih dari 3000 orang. Semua panggung penuh terisi dan sorak-sorai penonton benar-benar meriah saat akhir acara. Kami para pemain pun merasakan energi yang luar biasa.

“Sempurna” seperti kata Bapak Yamamoto Kansai. Berarti lebih dari 115 % standar beliau. Begitu juga yang jean rasakan. Semua ini berkat kerja keras semua orang dan kerja sama yang baik. Terlebih unutk kesuksesan tim balon. Semua berkat kesabaran dan dedikasi Bapak Fujita-san, Ibu Sato-san, Bapak Takenaga-san dan kak Yudou-san. Memang Bapak Fujita-san dan rekan-rekanlah yang lebih dekat dengan kami, dibandingkan tim kerja Kansai-san yang lain. Karena ini even besar dan memerlukan banyak orang, jadi tim Kansai-san dibagi sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Sayang saat-saat terakhir sesudah acara, sebelum perpisahan kami, jean pribadi belum sempat mengucapkan selamat berpisah dengan Bapak Fujita-san, Ibu Sato-san, Bapak Takenaga-san dan kak Yudou-san. Berhubung setelah selesai acara semua tim Kansai sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing langsung membereskan semua perlengkapan acara dan mereka semua sangat sibuk.

Bapak Fujita-san, Ibu Sato-san, Bapak Takenaga-san dan kak Yudou-san mengajarkan kami banyak hal. Walaupun berbeda budaya dan bahasa, tidak menjadi halangan bagi jean secara pribadi untuk belajar dan mendapatkan banyak hal positif. Kesabaran mereka menghadapi kami, para anggota tim balon yang berbeda karakter dan berbeda kecepatan untuk menangkap komunikasi dan perintah, tapi akhirnya kesabaran merekalah yang membuat kami semua berhasil mengerjakan tugas dan tanggung jawab kami dengan baik.

Tidak tau kapan bisa bertemu dengan Bapak Fujita-san, Ibu Sato-san, Bapak Takenaga-san dan kak Yudou-san. Mungkin even kemarin adalah saat terakhir jean bisa bertemu mereka. Tidak hanya jean yang sedih, tapi banyak teman-teman anggota tim balon lainnya yang juga sedih karena semuanya serasa cepat berakhir. Tapi satu yang patut disyukuri adalah, kami sudah bisa mengenal orang-orang hebat seperti mereka dan sudah merasa seperti layaknya saudara sendiri. Bekerja sama dengan baik dan kompak, padahal belum pernah bertemu sebelumnya, mereka berempat banyak mengajarkan jean hal positif dalam kerja tim. Juga semangat mereka dan dorongan mereka dalam memotivasi kami. Saat kami berbuat salah, bukan memarahi tapi justru mereka memotivasi kami untuk mengerjakan jauh labih baik.

Terima kasih Bapak Fujita-san, Ibu Sato-san, Kak Yudou-san dan Bapak Takenaga-san. Semoga lain waktu kita bisa berjumpa. Tuhan memberkati anda dan keluarga :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar