WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Jumat, Juni 26, 2009

PENGAMEN YG MELECEHKAN SENI

Sebuah cerita lama yang baru diposting.
-------------------------------------------

Malam tadi makan malam bareng kak yuli di lalapan depan toko Imanuel, daerah Simpangan Puputan Renon – Mama Leon Butik. Di pertengahan menikmati lalapan ayam goreng (padahal mau makan gurame ato bebek goreng cuma kepengen ayam yo wes lah,,, besok2 aja gurame sma bebek na :P), ada sepasang pria yang jean sudah tebak “Ni orang berdua pasti mau ngamen.

That’s right. Mereka membuka sesi dengan kata sambutan yang hampir g terdengar kemudian menyanyikan lagu entah berjudul apa, atau karangan sendiri, g jelas, hanya terdengar suara sumbang –yg benar2 g harmonis nadanya- dengan genre g jelas –antara slow dangdut atau tembang melayu-. Selesai lagu sang vocalis yang sekaligus gitaris berkata “terima kasih bapak ibu, kami menerima sumbangan serelanya yang insya allah halal bagi kami. Semoga bapak ibu makan semakin nikmat dengan nyanyian kami.” Lha aku nyeletuk sma kak yuli “gw lebih nikmat makan tanpa dinyanyiin yg g merdu apalagi harus bayar”

Kemudian sang pemain gendang –gendang yg jg buatan sendiri g jelas- kemudian mengedarkan bungkus chiki –kalau g salah liat bungkus lays kuning, maklum g pake kaca mata dan agak gelap soalnya jadi g liat jelas :P tapi gw yakin itu lays, hehehehe- ke arah semua yang lagi makan. Sedikit yang memberi. Jean menghargai usahanya utk mendapatkan penghasilan dengan halal, ya kasih jg serelanya seribu rupiah. Karena kalau ngasih lima ribu, waduh seharga bensin gw seliter pak.. maklum anak kost, belum kerja, g bisa kasih lebih banyak. Kalau gope mah buat parkir ntar :P

Pas lagu kedua dinyanyikan sang pengamen yang mengedarkan bungkus chiki ke jean dan jean memasukkan uang seadanya. “Terima kasih mba. “ “sama-sama mas...” sambil dalam hati “paling bentar lagi nie orang berdua pergi sebelum lagunya selese dinyanyiin” dan jean sempat jg keucap gitu. Eh beneran, habis jean kasih uang , lagu kedua baru mulai malah ngeloyor pergi. Ni orang niat ngamen g sih?? Tapi masih mending dikit dibanding banyak pengamen lain di denpasar. Akhirnya teringat kejadian waktu anak-anak genk emo yg juga ngamen di tempat lalapan lain di daerah Diponegoro setelah Alfa lama.

Lagu g jelas apa, alat musik Cuma krecekan, dandanan emo yg juga lebih mirip kucel dan jorok (bau badan soalnya), emo antara punk antara rock antara dead metal (padahal masing2 menurut gw punya gaya penampilan yg beda yg menjadi ciri khas). Belum selesai satu lagu bahkan baru mulai nyanyi, suara g sama nada dasar apa, udah nyodorin gelas aqua buat tempat uang, trus ngacir pergi. Halah, buat jean itu bukan ngamen tapi minta-minta dengan cara halus dikit dari gepeng/pengemis.

Padahal ada juga pengamen yang rapi, bersih walau gondrong, murah senyum, nyanyi jelas dan bagus suaranya bahkan request dan g marah2 walau kita kasih seadanya. Pernah ada pengamen yang bagus banget jean kasih 5rb dan 10rb (berhubung g ada uang ribuan lebih kecil, masa iya minta kembalian, hahahaha)

Jadi ingat sebelum makan, berdua kak yoan (yoko) nonton di kamar kak yuli film lost in love di teve, sebuah scene di movie itu berlatar belakang prancis, para penyanyi jalanan yang kita kenal dsini pengamen nyanyi dengan celo, biola, gitar bahkan suling. Bagusssssssssssss banget dan suara jg merdu. G kalah deeh sma artis2 besar kalau nyanyi. Dan yang penting mereka nyanyi dari hati, bukan karena syuting film (karena take video jg candid bukan take disengaja).

“Wah.. “ jean sma Yoko serentak bilang trus berpandangan.
“Bagus ya kak..”
“Iya, itu yang namanya beneran ngamen.”
“G kaya di sini. Ngamen g jelas.”
“beda kualitas lah jean.”
Bukan karena jean dan yoko sama-sama suka musik atau karya seni. Itu yang namanya ngamen yang benar-benar ngamen bukan asal-asalan. Nyanyi walau di jalanan apalagi cari duit yang katanya halal harus dengan hati!!!! Bukan asal aja. Kalau hanya nyanyi lalala...lilili... tapi g jelas, itu menghina diri sendiri sebagai seniman dan penyanyi juga menghina karya seni itu sendiri yaitu nyanyian anda....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar