WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Jumat, Juni 26, 2009

Fly away LOVE...

Cinta seperti angin... Dari mana ia datang atau kemana kemudian ia tiba-tiba pergi menghilang, tak ada yang bisa tahu.. apa ada orang yang bisa melihat bentuk fisiknya? Apa ada yang bisa merengkuh, memegang hingga tak melepaskannya? Cinta akan selalu terbang, pergi ke satu hati, menaburkan benihnya agar tumbuh, lantas ia akan pergi ke hati yang lain, yang memerlukannya.

Cinta, benih rasa yang ditaburnya, tergantung kemudian pada hati yang menerimanya, apakah mau membiarkan benih cinta itu tumbuh dan berkembang hingga berbuah atau membiarkannya kering lantas mati. Itu pilihan...

Cinta, sering dipersalahkan ketika yang punya hati tidak bisa menumbuhkan benih cinta sesuai kehendaknya. Padahal apakah salah cinta? Ia tidak bertanggung jawab ketika seseorang kehilangan benih yang sudah diberikannya. Karena ia sebatas memberikan benih-benih itu, dan itu adalah anugerah. Jadi ketika cinta datang menghampiri dan hinggap di hatimu, syukurilah. Lantas benih cinta yang ditinggalkannya, peliharalah hingga bertumbuh.

Cinta sering dipersalahkan ketika yang merasakan benih itu tumbuh kemudian tak bisa memilikinya dengan sepenuhnya. Karena benih cinta itu seringkali diiringi oleh keegoisan hati manusia untuk bisa memiliki benih yang lain, yang tumbuh di hati yang lain. Padahal cinta belum tentu harus memiliki yang lain. Cinta adalah bagaimana kita menjadi yang terbaik untuk semua orang. Cinta adalah bagaimana kita memberikan senyum tulus, mendoakan dengan tulus, mengharapkan kebaikan dengan tulus, bukan sekedar memiliki seseorang atau sesuatu lantas mengklaimnya sebagai kepunyaan dan otoritas kita.

Cinta, saat seseorang dihinggapinya dan kemudian diberikannya anugerah untuk menerima bibit cinta, kemudian menerima tanggung jawab untuk memeliharanya hingga tumbuh dengan baik dan berkembang, tentu hati yang merasakannya begitu bahagia, melebihi kebahagiaan duniawi lainnya. Tapi apabila kemudian benih cinta itu mati dan hilang? Apakah hati yang merasakannya sanggup bertahan?

Sebut saja Agung, seorang pemuda yang mendapatkan anugerah dari cinta untuk menerima benih cinta dan memeliharanya dalam hatinya. Agung pun kemudian menanam benih cinta itu bersama seorang perempuan muda yang jelita, sebutlah Tiara. Keduanya bertemu tak lama setelah kepindahan Agung dari Denpasar ke Jakarta.

Benih yang tumbuh kemudian dipelihara hingga berkembang dan berbuah. Keduanya pun kemudian berkomitmen lebih serius untuk membina hubungan yang baik dengan tujuan yang baik, yaitu hubungan pernikahan. Rencana disusun dengan matang. Tak ada yang bisa menandingi kebahagiaan Agung dan Tiara. Beberapa sahabat Agung di Bali pun turut dikabari agar merasakan kebahagiaan mereka dan Agung tak lupa meminta doa dari sahabat-sahabatnya ini.

Hingga suatu hari, saat pertengahan persiapan menjelang akhir dan hari yang dinanti tinggal beberapa bulan, Tiara sakit dan membuatnya harus masuk Rumah Sakit di Jakarta dan mendapatkan perawatan insentif. Agung yang sebelumnya merasa Tiara baik-baik saja bahkan sehat-sehat saja merasa begitu terpukul, terlebih saat mengetahui kalau Tiara menderita Leukimia stadium akhir. Dokter pun menyatakan bahwa terlambat untuk memberikan pengobatan, karena sel kanker sudah menjalar di seluruh tubuh Tiara. Yang bisa Agung perbuat hanyalah berdoa untuk meminta kekuatan dan penyertaan dari Tuhan serta menguatkan dan terus memberikan kebahagiaan sampai akhir hidup Tiara.

3 bulan setelah dirawat di Rumah Sakit secara insentif, kondisi kesehatan Tiara semakin buruk. Daya tahan tubuhnya semakin menurun dari hari ke hari. Agung yang terus berada di sisinya pun tak mampu berbuat lebih kecuali memberikan Tiara dukungan dan perhatian. Cinta yang Agung rasakan kepada Tiara tidak berubah karena penyakit yang diderita gadis ini. kemudian, pada akhir bulan ketiga Tiara berada di rumah sakit, tepat satu bulan sebelum hari pernikahan mereka, Tiara menghembuskan nafasnya yang terakhir. Agung hanya bisa pasrah dan merelakan kekasihnya pergi bersama semua harapan dan rencana masa depan mereka. Benih cinta yang tumbuh pun kini tak lagi sempurna, karena mataharinya sudah redup.

Akhirnya, satu bukti bahwa cinta tak harus memiliki secara fisik, walaupun satu sama lainnya saling mencintai. karena Cinta adalah bagaimana kamu menjadi yang terbaik bagi orang yang kamu cintai. Bagaimana kamu memberikan yang terbaik yang bisa kamu beri, walaupun kamu tidak harus bersama dengannya...

BAnyak Agung-agung lain yang mengalami hal serupa *walau tak sama*
Cinta yang kemudian pergi, pasti pada masanya nanti akan kembali memberikan anugerah indah itu untukmu sahabatku... Bersabar dan teruslah berharap...
Menantilah dengan setia hingga saat itu tiba, dengan terus memberikan cinta kepada sekelilingmu :)
Karena matahari akan terus bersinar, dan bintang masih banyak menemani sang bulan :)
Kehilangan satu orang tidak lantas membuatmu kehilangan dunia, karena kami, sahabat dan keluargamu, masih ada mendukung dan menyayangimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar