WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Selasa, Agustus 05, 2008

OWA KALIMANTAN HAMPIR PUNAH!!!!!

Kalau kita sering menonton siaran teve mengenai lingkungan hidup maupun dunia satwa (fauna), sering sekali akhir2 ini liputan mengenai Owa-owa di Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah disiarkan (Di Metro TV, Trans7, Trans TV sampai channel teve luar negeri) sampai artkel2nya juga diterbitkan di koran dan sampai dibahas di beberapa forum dan website organisasi pemerhati lingkungan hidup.

Jeadist pun sedikit bangga saat tman2 exchange students dari Jerman memuji Kalteng sebagai tempat rehabilitasi dan habitat Owa. Tapi sebenarnya lebih banyak mirisnya. Lho????

Gimana nggak miris kalau keseluruhan liputan memberitakan beralihnya kawasan hutan di Kalimantan khususnya di Kalimantan Tengah untuk beragam peruntukan, terutama perkebunan kelapa sawit. Namun, sepertinya tidak disadari padahal kita semua sudah tau, bahwa peralihan fungsi hutan malah banyak membarikan dampak negatif bagi kelestarian lingkungan hidup kita dibandingkan dengan dampak positifnya. Apakah masyarakat lokal merasakan manfaat perkebunan kelapa sawit dengan merata? Kalau merasakan panas dan iklim yang tidak menentu karena berkurangnya pepohonan hijau, semua pasti merasakan.

Lebih miris lagi saat tman2 Exchange Students dari Jerman tsb mengatakan di Bremen, Jerman, dan daerah lain di Jerman, sudah melestarikan pepohonan, dan bahkan ada hutan kota, sedangkan Kalimantan yang terkenal sebagai zamrud khatulistiwa, hutan yang tersisa ada berapa? Bahkan yang tersisa pun rusak berat dan kritis. Dan untuk Kalteng sendiri, luas hutan kritis sekitar 7,5 juta hektar dari total 10 juta hektar. Duhh,,, tak layak lagi pulau Kalimantan menyandang gelar kebanggaan Zamrud Khatulistiwa.

Berdasarkan catatan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah, laju kerusakan hutan per tahun rata-rata sekitar 250.000 hektar. Rusaknya hutan terutama akibat penyalahgunaan izin pemanfaatan kayu, hak pengusahaan hutan, konversi hutan untuk perkebunan kelapa sawit, pertambangan, dan pembalakan liar.

Gerang memang kalau memikirkan tentang kelakuan oknum2 baik pengusaha, masyarakat yang terlibat sampai pejabat, yang mementingkan profit economy oriented dibandingkan kelestarian lingkungan hidup untuk masa depan anak cucunya nanti.

Terlebih lagi yang membuat gerang adalah peralihan fungsi hutan hanya mengancam kelestarian owa di Kalimantan. Kok bisa? Ya karena owa hidupnya di hutan alami bukan di kandang besi. Hutan, yang saat ini sudah habis ditebang maupun dijadikan lahan perkebunan, serta yang tersisa pun rusak, merupakan habitat primata ini. Sama halnya manusia perlu rumah untuk bernaung dan tinggal untuk melakukan aktivitas hidupnya, demikian juga hewan yang tersiksa karena ulah manusia bernama Owa ini, juga perlu tempat tinggal alias rumah. Rumahnya ya Hutan.

Bukankah manusia diciptakan Tuhan dengan status yang paling tinggi di antara ciptaan lainnya untuk menjadi wakilNya dalam menjaga dan melestarikan serta merawat ciptaan Tuhan yang lain, termasuk Owa, juga Hutan.

Setiap keluarga owa atau kalaweit dalam bahasa Dayak, memerlukan area jelajah hingga 30 hektar dan satu keluarga owa tidak bisa berbagi wilayah dengan keluarga owa lainnya. Sedangkan saat ini sulit mencari hutan yang masih alami tanpa kerusakan untuk habitat owa.

Owa merupakan jenis satwa yang banyak diburu oleh masyarakat umum dan juga banyak dipelihara pejabat karena sering kali diberikan sebagai tanda mata kepada pejabat bersangkutan. Hal ini karena Owa memiliki suara lengkingan yang bagus sehingga fungsinya bagi si pemilik tak ubahnya burung kicau. Ow pun kemudian diburu dan dijual di pasar gelap. Harga anak Owa yang berumur sekitar enam bulan pun murah hanya sekitar 200rb. Duhhh, miris ya....

Let us keep the everlasting of our environment by start it in our own home and help to save the Owa and our Forest by critic about this problem, don’t just keep in silence. Bukankah masing-masing 1 orang menanam pohon dan merawatnya, akan membantu melestarikan hutan??!!!! Go Green!!! Stop the Hunting of Owa, Illegal Logging and Global Warming!!!!!

(berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar