WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Jumat, Juni 26, 2009

Penipuan lewat telepon. Hati-hati!!!

Dua tahun yang lalu, saat jean masih tinggal bersama sepupu-sepupu jean, ada telepon masuk ke handphone jean dengan nomor private number. Saat itu yang bisa melakukan panggilan dengan private number hanya nomor mentari dan hallo *yang jean tau*. Si penelepon ini mengaku kalau dia adalah anggota kepolisian Bali yang sedang melakukan tugas pelacakan. Orang ini mengatakan bahwa nomor jean sering disadap mafia besar untuk transaksi narkoba besar-besaran. Kemudian si penelepon ini meminta jean untuk mematikan handphone jean selama 2 jam. Awalnya jean pikir ini orang bercanda atau iseng, jadi jean bilang aja “iya Pak” tapi handphone tetap jean hidupkan. Tapi, kembali si penelepon ini menghubungi jean dan meminta jean mematikan handphone. Akhirnya karena berkali-kali ditelepon begitu, jean risih juga. Ya jean kemudian memutuskan untuk mematikan handphone yang bernomor kartu AS, sedangkan nomor XL jean tetap aktif.

Hari itu adalah hari dimana jean seharusnya pergi kuliah. Namun berhubung hujan deras, akhirnya jean dan sepupu jean yang satu kelas memutuskan untuk menunggu sampai hujan lumayan reda. Memang dosen Mata Kuliah Kebudayaan Indonesia yang seharusnya mengajar kami juga belum datang. Juga karena rumah dan kampus jean hanya berjarak 10-15 menit jalan kaki dan 5 menit naik motor, jadi tidak masalah kalau berangkatnya agak terlambat.

Tak lama telepon masuk ke telepon rumah kami. Mengatakan dari petugas telkom, kalau jaringan telepon rumah sedang dalam perbaikan rutin jadi harus dicabut selama 3 jam. Awalnya jean juga cuekin aja. Masa tumben-tumbennya perbaikan jaringan ada pemberitahuan begini. Biasanya juga kalau perbaikan maka telepon rumah langsung tidak bisa dipakai. Tapi kembali lagi telepon yang sama masuk berkali-kali. Akhirnya kakak ipar jean memutuskan untuk mencabut telepon rumah kami dan tak ayal telepon rumah pun tidak bisa digunakan.

Kemudian sepupu jean juga mematikan HP mereka (kami ada bertiga saat itu), karena ada telepon masuk yang sama dari petugas intel kepolisian denpasar. Sebagai warga negara yang baik dan mendukung penegakan hukum yang baik, ya kami pun menuruti. Akhirnya karena malas nonton tv, hp kami matikan, kemudian masuk ke kamar masing-masing. Lalu sekitar 1 jam setelah telepon aneh yang meminta jean mematikan hp dan telepon rumah tadi, sepupu jean lantas mendobrak masuk kamar jean.

“Jean, cepat telp Mina (panggilan untuk mamaku dari sepupuku artinya tante). Barusan titin telpon (kakak sepupuku yang di palangkaraya), mina panik.”

Lha mamaku kok panik??
“kenapa kok panik Fil?”
“Kua tege telp ke humam mander akan indum ikau kecelakaan. Kritis melai sanglah. Indum jadi tangis-tangisa ndai kua. Telp ndai kanih capat!” (artinya, kata titin, ada telp ke rumah jean mengatakan kepada mama jean kalau jean kecelakaan. Kritis di RS Sanglah. Mama jean sudah menangis2. *menangis2 dsni artinya sudah pasrah kalau ada keluarga yg mau meninggal*) ujar sepupuku dalam bahasa dayak. Sepertinya sepupuku ikutan panik juga gara-gara ada kabar yang tidak enak dari palangkaraya.

Akhirnya aku menghidupkan hp dan menelpon ke rumah. Tidak bisa tersambung. Kemudian ke hp papah, nggak diangkat. Lalu ke hp mamah, baru akhirnya ada suara jawaban.
“hallo Mum... Kenapa?” tanyaku ke mamaku.
Boro-boro ada balasan sapaan hallo, yang ada mamaku menangis sejadi-jadinya. Memang benar mamaku sudah histeris nggak jelas. Ngomong aja nggak bisa. Akhirnya telp diambil sama papa dan papa yang masih bisa agak tenang, walau kedengaran jelas suaranya gemetar, menjawab telp. dari jean.

“Pop, kenapa?” aku yang masih bingung ada apa.
“Kamu dimana nak?”
“Di rumah. Ni di dalam kamar, sambil nungguin hujan reda, mau ke kampus ada kuliah pagi. Kenapa Pop?”
“Nggak lagi di jalan?”
“hah.. nggak lah.. ngapain aku di jalan Pop? Kalau di kampus mungkin. Masih di rumah ini. Tanya aja fila ato ani, nih mereka ada di depanku semua. Kenapa nah?”
“tadi ada telp ke rumah. Mama yg sambut. Bilangnya kamu kecelakaan di by pass sanur. Tabrakan sama truk pertamina. Kamu lagi di RS Sanglah kritis, harus cepat ditolong. Terus penelepon bilang, alat buat membantu penanganan pertama kamu lagi di kirim dari Jkt via pesawat. Dan mamah diminta transfer DP 80 jt.

“mama coba telp ke hpmu g bisa nyambung. Ke ho fila jg sama. Ke hp ani jg sama. Ke rumah jg g bisa. Jadi mama panik. Mama telp mamanya Fila, tapi mamanya Fila g tau kalau kalian kecelakaan. Jadi mama telp papah. Makanya papa pulang ke rumah langsung dari kantor. Ini adikmu jg pulang dari sekolah.” Cerita papaku panjang lebar.

Walah..walah.. penipuan toh ini..
Dengan panjang lebar aku menjelaskan dan menceritakan kenapa hp kami semua di rumah mati juga telepon rumah. Lantas setelah mama tenang, mama baru cerita kemudian kalau telepon rumah kami sepertinya disadap. Hal ini dicurigai karena saat mau menggunakan telp rumah malah tersambung ke si penelepon yang mengaku dokter dari RS Sanglah.

Mama juga cerita kalau si dokter gadungan penipu itu memberikan beberapa nomor lain dengan kode area jakarta. Satu dokter di RSCM. Satu apoteker rumah sakit China yang katanya obat buat jean ditebus dari sana. Dan satu lagi polisi yang menangani kasus kecelakaan jean.

Anehnya lagi, si penelepon yang menelp. Mama jean tau semua data diri jean dari nama lengkap, tgl lahir, alamat di denpasar sampai tempat kuliah. Katanya liat dari KTP jean di TKP Kecelakaan. Padahal selama jean di bali belum pernah kasih liat KTP jean ke siapapun.

Dan kejadian ini terulang lagi satu tahun lalu sebelum papa mama berangkat ke Denpasar untuk merayakan natal bersama jean dan adik jean. Ada telp yang mengatakan adik jean masuk RS karena kecelakaan dan mama harus mentransfer uang beberapa puluh juta. Tapi karena sudah pernah sebelumnya penipuan seperti ini, lantas mama tanya saya dimana, kok bukan saya yang ngabarin orang tua saya. Eh, si penelpon g tau saya siapanya adik saya. Hahahahhaa...

Ada juga baru-baru ini yang telp jean bilang jean dapat undian mobil dari mentari. Padahal jean lama g pakai mentari lagi. Ujung-ujungnya minta transfer pulsa sebesar 200rb ke nomor tsb. Halah... mau untung tapi dengan cara jahat.

Mau nipu kok bodoh... aduhh... parah juga penipu-penipu ini..
Lantas penelepon itu bukannya mendapat transferan uang, justru dapat ceramah dari papa jean.
Jadi dari saat itu sampai sekarang, apabila jean mendapat panggilan masuk dari nomor yang tidak di kenal, jean akan jarang angkat. Kecuali nomor tsb kirim sms sebelumnya kasih tau dia siapa dan dia ada perlu sehingga telp jean.

So friends,, be careful!!!
Jgn memberikan no hp anda sembarangan!
Dan gunakan kecanggihan teknologi dgn bijak ^^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar