WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Jumat, Juni 26, 2009

Curahan hati seorang anak gadis Dayak...

Surat untuk saudara-saudara bangsaku...

Salam persaudaraan untuk saudara-saudaraku di seluruh wilayah yg kita sebut NUSANTARA. Salam persaudaraan bagi semua saudara-saudaraku sebangsa bangsa INDONESIA tanpa mengenal perbedaan, walau kadang sering kali aku dan keluargaku dibedakan.

AKU ADALAH SEORANG ANAK GADIS DAYAK. Keluargaku bukan orang yang sadis. Kami mampu menjalin hubungan kemanusiaan secara normal layaknya orang-orang suku bangsa lain di Indonesia maupun di dunia ini. Jadi kenapa harus dianggap sadis dan kejam?

Kami, aku dan keluarga Dayakku, adalah orang-orang yg terbiasa hidup dimanja alam. Semua sumber kehidupan kami miliki di tanah kami yang tak kalah kaya. Dulu kami tak perlu bersusah payah hidup di alam bebas. Sungai-sungai kami yg besar memiliki banyak ikan. Hutan kami yg luas memiliki banyak sumber makanan dan barang-barang tambang yg mampu menambah penghasilan.Dan kini, itu semua bukan untuk kita kuras habis lantas kita biarkan punah tak terjaga. Tapi justru kita lestarikan dan pertahankan untuk generasi kita yang akan datang. Jadi kenapa kita saling menghancurkan? Tidak bisakah kita saling membantu untuk menjaga kehidupan yang masih tersisa. Kalau hutan habis dan gundul, sungai-sungai tercemar, mau makan dari mana?

Aku dan keluarga Dayak-ku bukanlah orang-orang yang buas, liar, yg hidup di alam bebas, di hutan rimba tanpa peraturan, moral dan etika. Kami hidup, walaupun di tengah rimba, di pinggir sungai, di perbukitan dan di pegunungan, kami tetap mengenal dan memiliki etika. Kami jg mengerti bagaimana caranya berlaku baik dan sopan pada orang asing yg kami baru temui. Jadi kenapa harus ditakuti?

Kami jg mampu bersikap baik dan ramah, layaknya saudara-saudaraku orang Bali yg terkenal akan keramah-tamahannya hingga ke belahan dunia lain. Lihatlah, saudara-saudaraku orang Bali pun banyak tinggal dan hidup di tanah kami. Kami pun hidup dengan damai.

Kami jg mampu bersikap sopan dan santun, layaknya saudara-saudaraku orang Jawa, yg terkenal akan kesantunan dan kesopanannya. Lihatlah, tak sedikit anak cucu kami yg kemudian menjadi saudara sedarah denga saudara-saudaraku orang Jawa. Kami mampu hidup dengan damai.

Dayak, bukanlah suku bangsa barbar, yg sadis, ganas dan bukan pemakan manusia. Jean selalu miris dan merasa sesak kalau mendengar komentar atau pendapat orang-orang SOK TAHU yg seolah-olah benar2 TAU dan MENGENAL siapa dan bagaimana orang Dayak.

Ya, aku mengerti, karena pertikaian beberapa tahun lalu, saudara-saudara kemudian menganggap kami, aku dan keluarga Dayakku, sebagai suku bangsa yg sadis, ganas dan tak kenal rasa kemanusiaan. Tapi itu reaksi kemanusiaan yg manusiawi saat keluargaku merasa ditindas dan mempertahankan rumah kami. Kenapa pertikaian itu kembali diungkit-ungkit dan harus menjadi standar penilaian bahwa aku dan keluarga Dayak-ku bukan orang yg beradab?

Aku dan keluarga Dayak-ku memiliki kebudayaan, sama uniknya dengan kebudayaan saudara-saudaraku di bagian nusantara yg lain. Sama bernilainya dengan kebudayaan bangsa lain. Sama indahnya dan sama-sama tak ada duanya :)

Perbedaan yang kita miliki bukan untuk kita bedakan atau persamakan, tapi untuk saling melengkapi dan saling mendukung dalam kehidupan kita. Karena bagaimanapun, kita tidak akan mampu hidup sendiri.

Aku dan keluarga Dayakku tidak akan mampu hidup berkembang dan maju tanpa bantuan saudara-saudara senusantaraku. Demikian sebaliknya. Alangkah indahnya kalau kita mau saling mengenal. Bukankah tak kenal maka tak akan bisa menyayangi?

Aku, seorang anak gadis Dayak, dan keluargaku, kami adalah orang-orang yang mau dan mampu menerima saudara-saudaraku dengan tangan terbuka. Jadi kenapa kita tidak mampu hidup saling berdampingan dan saling membeda-bedakan status dan kedudukan?

Jadi kenapa kita harus saling membadakan, kalau kita memang sudah beda. Tidak bisakah perbedaan itu yang membuat kita saling menghargai dan mengasihi sesama satu bumi?


(Note: terima kasih untuk orang-orang yg menginspirasikan jean)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar