WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Jumat, Juli 25, 2008

Kenapa Harus Jadi Orang Lain Kalau Aku Bisa Menjadi Diriku Sendiri? (Why Do I have to be someone else if I can be myself?

Begitu banyak orang di dunia ini. Masing-masing diciptakan berbeda dan masing-masing adalah masterpiece atau karya agungNya.

Pernah mendengar bahwa nobody is same atau bahasa Indonesianya tidak ada orang yang sama? Kalau begitu bagaimana dengan anak yang kembar? Mereka memang kembar, tapi tidak sama. Mirip dan serupa tapi tetap berbeda. Jadi semua orang sudah diciptakan masing-masing berbeda dan tidak ada yang sama persis. Bahkan anak kembar aja berbeda. Masing-masing kita memiliki diri kita sendiri, tidak ada duplikatnya.

Ada gadis yang selalu mengeluh karena menjadi dirinya. Dia mengeluh karena kurang cantik dari pada gadis tercantik di Kampusnya. Dia juga mengeluh karena kurang kurus, kurang tinggi, kurang putih, kurang memiliki gigi yang rata dan putih, kurang memiliki rambut yang lurus karena rambutnya ikal dan sulit di atur, kurang memiliki hidung yang bangir dan mancung, kurang memiliki mata yang bulat karena matanya agak oval, kurang memiliki wajah yang mulus karena di wajahnya seringkali berjerawat dan memiliki komedo serta flek hitam. Ia mengeluh karena berpenampilan terlalu sederhana dan kurang modis dengan rok mini atau celana jeans ketat dan kemeja yang body fit. Ia menyesali menjadi dirinya sendiri, bukan menjadi si cantik yang selalu dibandingkannya dengan dirinya.

Lalu ia mulai berusaha dengan giat untuk menyerupai, menyamai bahkan menyaingi dan melebihi temannya yang menurutnya gadis tercantik di kampus. Ia mulai rajin pergi ke salon, rela membuang banyak uang untuk mengubah rambutnya yang agak ikal supaya lurus, mencatnya dengan cat warna hingga rambut yang hitam berubah menjadi agak kepirang-pirangan, melakukan medicure dan pedicure agar kukunya terlihat cantik dan menawan, mengkriting bulu matanya agar lentik, menyuntik hidungnya agar sedikit mancung serta menyuntik dagunya agar wajahnya yang bulat menjadi sedikit oval, membeli peraralatan make up yang super lengkap agar ia bisa menutupi jerawat, komedo dan flek hitam, serta bisa menajamkan garis matanya menjadi lebih bulat. Ia juga belanja pakaian hampir setiap minggu agar selalu bisa mengikuti fashion. Ia rela mengurangi makanan favoritnya seperti nasi, telur, ikan, daging, bahkan susu karena menurutnya makanan tersebut malah membuatnya semakin gendut.

Tak lama kemudian, gadis ini terbiasa dengan kebiasaan barunya. Tapi apakah ia sudah bersyukur menjadi dirinya sendiri? Apakah ia berhenti mengeluh dan menyesal menjadi dirinya? Apakah ia berhenti terobsesi menjadi orang lain yang menurutnya lebih baik dibandingkan dirinya sendiri? Apakah sewaktu ia berkaca pada cermin ia benar-benar bisa berkata, “Trimakasih Tuhan telah menciptakan aku menjadi diriku, dan membiarkanku untuk menjadi diriku sendiri, bukan menjadi temanku yang tercantik di kampus.”? Aku yakin TIDAK.

Ada juga seorang anak laki-laki yang baru tumbuh dewasa. Ia juga sering kali mengeluh kenapa ia tidak menjadi si A yang tinggi dan tampan serta berkulit agak kecoklatan, atau menjadi si B yang kaya raya dan selalu bergonta-ganti motor, handphone dan getget lainnya, bahkan memiliki mobil yang keren, dan bisa membeli apa aja dengan uang orang tuanya. Ia mengeluh menjadi dirinya sendiri yang bertinggi sedang, memiliki tubuh berisi dengan kulit putih, rambut dan mata yang kurang sempura yang tidak seperti si A, bahkan ia menyesal menjadi anak orang tuanya, menyesal karena memiliki keluarga yang tidak sekaya si B.

Ia kemudian melampiaskan kekesalannya atas keadaan dirinya dan hidupnya dengan berkumpul setiap malam dengan teman-temannya, membentuk sebuah geng, sering kebut-kebutan, bermain judi dengan taruhan uang, merokok, minum minuman keras, bahkan mengkonsumsi obat-obatan yang bisa membuatnya melupakan hal yang disesalinya karena menjadi dirinya, padahal hanya untuk sesaat. Ia juga kemudian bergonta-ganti pacar, supaya dianggap keren di depan teman-temannya. Ia kemudian ikut berkelahi agar dianggap berani dan jagoan. Ia kemudian juga ikut mencuri dan melakukan tindakan kecurangan, menjual obat-obatan terlarang, agar bisa bergaya di depan orang lain. Karena bergaya butuh uang.

Lalu dengan semuanya iatu, apakah si laki-laki ini kemudian bangga menjadi dirinya sendiri? Apakah ia bangga atau hanya sekedar sombong sesaat untuk menutupi rasa malunya menjadi dirinya? Apakah kemudian ia bisa mensyukuri setiap pagi matahari terbit yang masih dapat ia lihat? Aku yakin TIDAK.

Lalu, bagaimana? Apakah mereka salah berusaha untuk menjadi lebih baik? TIDAK, BENAR KALAU KITA BERUSAHA UNTUK MENJADI LEBIH BAIK.

Apakah salah untuk berusaha lebih cantik, lebih enak dipandang? TIDAK asalkan ITU TIDAK MENGUBAH DIRIMU MENJADI ORANG LAIN.

Apakah salah kalau aku berusaha untuk sehat dengan mengurangi porsi makanan yang berlemak? TIDAK, asalkan alasannya untuk kesehatan dan BUKAN HANYA COVER UNTUK MENUTUPI MAKSUD MENJADI SERUPA DENGAN ORANG LAIN dan KARENA BENDI MENJADI DIRI SENDIRI DENGAN KEADAAN YANG SEKARANG, ITU SALAH BESAR!

Lalu apa salah kalau aku menginginkan menjadi orang lain yang menurutku lebih baik dibandingkan diriku sekarang ini? SALAH BESAR. Karena siapa yang bilang kamu tidak baik? TUHAN BILANG KAMU BAIK. SEMUA YANG DIA CIPTAKAN ADALAH BAIK. YANG TIDAK BAIK ADALAH PIKIRAN DAN MAKSUD HATIMU YANG MEMUNGKIRI MENJADI CIPTAANNYA YANG HANYA SATU.

Aku hanya ada aku. Aku dan dia berbeda. Aku dan kamu berbeda. Kalau ada yang bilang aku tidak cantik, aku jelek karena aku lebih kurus atau lebih gendut; lebih tinggi atau lebih pendek; lebih sipit atau bermata bulat besar; dan lainnya; itu sama artinya orang tersebut JUGA MENGATAI TUHAN YANG MENCIPTAKAN AKU. Kalau aku berusa mengubah diriku menjadi orang lain hanya karena aku tidak suka hidungku yang pesek, mataku yang sipit, tubuhku yang pendek, rambutku yang ikal, itu artinya AKU SAMA DENGAN MENJELEKKAN TUHAN YANG MENCIPATAKAN AKU. Kok bisa? Karena KITA, MANUSIA, DICIPTAKAN MENURUT GAMBAR dan RUPA TUHAN. Itu juga yang membuat status kita lebih tinggi dari mahluk ciptaan Tuhan lainnya. kita mahluk yang bisa berpikir, mengerti akan bahasa, bisa berkomunikasi, bisa hidup dengan baik dengan sesama manusia lainnya, beretika, dan bermoral. (Kecuali kalau tidak merasa seperti itu, berarti kita tidak layak lagi disebut manusia). Mungkin hewan bisa berpikir, bisa berkomunikasi, tapi apakah mereka SEHEBAT dan SEMENAKJUBKAN kita? TIDAK. Kenapa? Karena KITA, MANUSIA, DICIPTAKAN TUHAN UNTUK MENGUASAI MEREKA. (MENGUASAI = tidak menghancurkan tetapi menjaga, merawat dan mengasihi).

Jadi YANG SALAH adalah karena kita TIDAK MAU BERSYUKUR ATAS KEADAAN YANG KITA JALANI SAAT INI. SALAH karena sering kali kita BERUSA MENGUBAH APA YANG SUDAH TUHAN TETAPKAN DENGAN USAHA KITA SENDIRI, lalu pada akhirnya kita hanya bisa menyesal lebih lagi karena usaha kita tidak berjalan seperti yang kita inginkan, hasil yang kita peroleh tidak seperti yang kita harapkan. SALAH karena sebenarnya kita sudah tahu YANG TUHAN BERIKAN pada kita semuanya adalah YANG TERBAIK untuk kita, TAPI DENGAN KERAS HATI, KESOMBONGAN, KEIRIAN, DAN GENGSI, KITA TIDAK MAU MENERIMA YANG TUHAN BERI, sehingga kita berusaha keras untuk mengubahnya. SALAH karena kita MENYAKITI HATI TUHAN DENGAN TIDAK BERSYUKUR MENJADI DIRI KITA SENDIR BAHKAN MALAH MENYESAL, DAN BERUSAHA MENGUBAH KARYA TUHAN PADAHAL KITA ADALAH CIPTAAN YANG PALING SEMPURNYA DAN MEMILIKI STATUS YANG LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN CIPTAAN LAINNYA.

Apa yang salah menjadi seorang aku? Apa karena aku terlalu kurus atau terlalu gemuk? Apa karena aku terlalu tinggi atau terlalu pendek, kulitku terlalu putih atau terlalu hitam, mataku terlalu sipit atau terlalu bulat dan besar, rambutku terlalu keriting atau terlalu lurus, hidungku terlalu mancung atau terlalu pesek, bibirku terlalu tebal atau terlalu tipis, keluargaku terlalu sederhana, atau terlalu yang lainnya yang membuat kita malu dan menyesal menjadi diri kita sendiri?

Kalau kita seperti itu, berarti sepintar apapun kita, kita adalah orang yang PALING BODOH di dunia. Setua apapun kita, kita adalah orang yang PALING KEKANAK-KANAKAN. Sekaya apapun kita, kita adalah orang yang paling MISKIN, apalagi kalau sudah hidup tidak kaya, LEBIH AMAT SANGAT MISKIN lagi!!!!

Coba pikirkan:

- Aku hanya ada diriku sendiri, tidak ada duplikatnya dan tidak bisa dijiplak. Tuhan hanya membuat satu cetakan khusus untukku, tidak ada cetakan lainnya yang sama denganku. Hanya ada aku. Satu-satunya! Artinya AKU KAYA karena aku tidak bisa diciptakan sama. Bukankah apapun yang hanya ada satu di dunia ini tak ternilai harganya?!

- Aku memiliki mata yang bisa kugunakan untuk melihat; telinga yang kugunakan untuk mendengar; hidung yang kugunakan untuk membaui atau mencium aroma bahkan kugunakan untuk bernafas; jantung yang masih berdetak; tangan dan kaki untuk menolongku beraktifitas; mulut yang kugunakan untuk mengeluarkan suara dari tenggorokan dan pita suaraku; menyalurkan makanan untuk dikunyah oleh gigi-gigiku dan dicerna oleh usus-ususku; artinya aku SEMPURNA dan KAYA.

- Aku memiliki orang tua; keluarga lainnya; teman-teman; atau orang lain yang bisa kujumpai saat aku berjalan di bawah matahari dan bisa kusapa dengan baik dan ramah, artinya AKU KAYA.

- Yang terutama, aku hanya aku. Aku dan orang lain berbeda. Tidak ada orang yang sama. Semua masing-masing unik dengan perbedaan yang dimilikinya. Artinya AKU MANIS, CANTIK/TAMPAN, MENAKJUBKAN, MENAWAN, AKU CIPTAAN TUHAN YANG INDAH.

- Dan terakhir, kalau aku bisa bersyukur menjadi diriku sendiri dan bukan menjadi si A atau si B bahkan si C, dan aku tidak lagi menyesal menjadi diriku, bahkan aku bangga menjadi AKU yang sekarang, artinya AKU ORANG YANG PALING DIBERKATI DAN AKU HEBAT LUAR BIASA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar