WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Rabu, April 13, 2011

PSIKOLOGI : SEBUAH PENGANTAR


:: Pengertian Psikologi ::

Secara etimologi kata “Psikologi” berasal dari bahasa Yunani. Kata itu yaitu “psyche” yang berarti jiwa dan “logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi, psikologi berarti ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

Apa saja yang dipelajari tentang jiwa? Semuanya. Baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, hingga latar belakangnya.

Filsuf kelas dunia, Plato dan Aristoteles, mendefinisikan psikologi secara sederhana sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
 
Sedangkan menurut Wilhelm Wundt yang menjabarkannya lebih spesifik, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti perasaan panca indra, pikiran, merasa/perasaan (feeling), dan kehendak.

Gerungan mengatakan bahwa psikologi adalah pengatahuan tentang ilmu jiwa yang bercorak ilmiah. Ilmu jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, juga segala khayalan dan spekulasi mengenai jiwa itu (Gerungan, 1987:1). Jadi dalam psikologi terdapat ilmu jiwa.

Thomas Alva Edison (1847-1931) semasa hidupnya pernah berkata, "My mind is incapable of conceiving such a thing as a soul" (pikiran saya tidak mampu untuk memahami hal seperti jiwa). Hal ini menunjukkan jiwa itu sangatlah abstrak sehingga sukar dipahami secara obyektif. Karena itulah perlu dilakukan observasi terhadap perilaku orang yang memiliki jiwa tersebut.

Ernest Hilgert (1957) mendefinisikan Psikologi seabgai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya.

George A. Miller (1974) mendefinisikan Psikologi sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku manusia.

Chliford T. Morgan mendefinisikan Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.

Robert S. Woodworth dan Marquis D.G (1957) mengatakan bahwa Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau tingkah laku individu dalam hubungan dengan alam sekitarnya.

Begitu beragamnya definisi dari Psikologi namun dapat ditarik benang merahnya bahwa Psikologi (menurut pemahaman saya) adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, yaitu tingkah laku manusia atau individu, dalam hubungannya dengan alam sekitarnya, yang diuraikan untuk mengetahui kondisi kejiwaan individu tersebut pada saat itu dan memprediksi kondisi pada masa depan sehingga dapat mengendalikan pristiwa mental dan tingkah lakunya di masa depan.



:: Sejarah Perkembangan Psikologi ::

Jauh sebelum masehi, jiwa manusia telah menjadi topik pembahasan para filsuf. Inilah yang membuat Psikologi kemudian mendapat pengaruh dan menjadi bagian dalam ilmu Filsafat dan para ahli ilmu faal (fisiologi) serta dipengaruhi oleh hipnotisme (Dirgagunarsa, 1996:6).

Secara historis, ilmu yang tertua adalah ilmu Filsafat. Filsafat adalah ibu dari semua ilmu-ilmu yang berkembang yang kita kenal saat ini. Filsafat sendiri terdiri dari ilmu-ilmu yang tergabung ke dalamnya, sehingga filsafat mempengaruhi ilmu-ilmu yang kemudian dengan sifat-sifatnya.

Kemudian disadari bahwa filsafat sebagai satu-satunya ilmu kurang dapat memenuhi kebutuhan manusia yang haus akan pengetahuan dan selalu ingin tahu. Sehingga, kemudian ilmu-ilmu lain mulai berkembang dari Filsafat. Termasuk salah satunya adalah psikologi.

Sejak awal pertumbuhannya hingga pertengahan abad ke 19, psikologi cenderung lebih banyak dikembangkan oleh para pemikir dan ahli Filsafat. Contohnya Plato dan Aristoteles. Kemudian dirasakan perlu adanya penggunaan metode atau cara ilmiah lain untuk menjamin obyektifitasnya sebagai ilmu. Maka digunakanlah metode “empiris”. Metode empiris menyandarkan dirinya pada pengalaman, pengamatan, dan eksperiment atau percobaan (empiris atau empiria berarti pengalaman dan pengamatan)

Walaupun kemudian hari dalam perkembangannya, Psikologi memisahkan diri dari Filsafat, Psikologi tetap memiliki hubungan dengan Filsafat. Hubungan ini terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sifat, hakikat, dan tujuan dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Hubungan ini memberikan pengaruh atas Psikologi yang dapat dilihat dari sejarah perkembangannya.

Saat Psikologi masih menjadi cabang dari Filsafat, ia diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mind atau pikiran. Kemudian dalam perkembangannya mind berubah menjadi behavior atau tingkah laku. Sehingga psikologi mempelajari juga tingkah laku manusia (Paul Mussen dan Mark R. Rosenwzwieg, 1975:5).




:: Faedah Mempelajari Psikologi ::

Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari jiwa memberikan faedah bagi kita untuk dapat mengenal diri kita, menyesuaikan diri kita dengan lingkungan dan orang lain, memberikan pengertian dan pemahaman yang lebih baik dalam relasi dengan orang lain, dan dapat mengembangkan karakter atau kepribadian kita yang positif.

Mengatahui segala aspek tersebut akan membuat kita memiliki sikap-sikap yang positif juga dalam menjalani kehidupan sebagai seorang individu. Ini akan bermanfaat positif dalam relasi antar-keluarga, antar-teman, antar-rekan kerja, dan antar-manusia. Dahler (1983: 7) memberikan syarat dalam mempelajari psikologi, yaitu daya observasi, daya empathy, daya introspeksi, dan daya berdialog.

Metode dalam Psikologi adalah eksperimental dan non eksperimental. Non eksperimental terbagi menjadi observasi, studi kasus, survey, dan korelasional.






*dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar