WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Rabu, April 13, 2011

Kapan Bayi Belajar Bicara?

Beberapa minggu terakhir ini di beberapa siaran berita nasional disiarkan video sepasang anak balita kembar yang asyik berbicara dengan bahasa mereka sendiri. Video ini juga asyik dibicarakan dan dibroadcast di layanan Blackberry messanger dan beberapa jejaring sosial. Lalu, pertama kali saya melihat video itu disiarkan di televisi, yang pertama kali muncul di benak saya adalah "KAPAN BAYI BELAJAR BICARA?"

Hal yang saya ketahui dari saudara-saudara yang sudah punya anak mengatakan bahwa bayi akan bisa mulai berbicara pada usia 9 bulan. Tapi ini tergantung, kalau si bayi duluan terlihat mau belajar berjalan, maka ia akan lambat belajar berbicara. Begitu sebaliknya. Itulah yang beredar di masyarakat di sekitar saya. Tapi ternyata, kenyataannya secara ilmiah berbeda.

Selama bayi di dalam rahim disarankan untuk mengajaknya berbicara, begitu kata para ahli. dengan aktif mengajaknya berkomunikasi, bayi tidak hanya akan mengenal suara ibunya tapi juga mempelajari bahasa yang kita gunakan. Kesimpulan ini didapat dari penelitian Effects of Experience on Fetal Voice Recognition yang memainkan rekaman puisi China selama 2 menit terhadap 60 wanita hamil. Selama rekaman diputar, detak jantung bayi yang berada di dalam rahim juga dipantau untuk melihat reaksi bayi tersebut.

Hasilnya, pada saat si bayi mendengarkan suara ibunya, ritme jantungnya sangat aktif. Sedangkan saat rekaman puisi China diputar dengan suara orang lain maka ritme jantungnya melambat. Penelitian ini membuktikan bahwa bayi belajar bicara sejak ia berada di dalam kandungan ibunya. Maka ibu dan ayahnya, mulailah aktif mengajak bayi anda berbicara sehingga nantinya ia bisa berkomunikasi dengan benar dan baik.


Keep doing great & sharing positive things dear!

Love, Jean ^^ v





*dari berbagai sumber

DISMENOREA (Nyeri Haid)

Seorang wanita normal setiap bulannya akan mengalami peristiwa reproduksi yaitu menstruasi atau haid. Bahasa tradisionalnya datang bulan karena peristiwa ini datang setiap bulan sekali. Ini adalah masa di mana jaringan endrmetrium (lapisan dinding rahim) luruh. Luruhnya endomentrium ini karena tidak adanya pembuahan ovum atau telur yang matang oleh sperma.

Ini adalah peristiwa yang wajar,normal, dan juga alami. Sehingga dapat dipastikan semua wanita yang normal pasti akan mengalami proses ini setiap bulannya. Justru apabila tidak lancar setiap bulan adalah masalah bagi wanita normal. Bisa jadi ada gangguan terhadap rahim atau kesehatan ovum sehingga harus diperiksa ke dokter spesialis.

Namun, selain masalah tidak lancarnya menstruasi, faktanya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi. Misalnya perubahan hormon yang mempengaruhi mood atau disebut pra menstruation syndrome (PMS) dan yang paling menyebalkan adalah nyeri haid atau istilah medisnya dismenorea. Rasa nyeri ini bisa sedemikian hebatnya sehingga memerlukan obat pereda sakit atau nyeri sampai meminta pertolongan dan penanganan dokter.

Dismenorea adalah suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Penyebabnya berasal dari otot rahim. Seperti semua otot lainnya di tubuh manusia, otot rahim dapat berkontraksi dan relaksasi. saat haid terjadi, kontraksi otot rahim lebih kuat. Kontraksi ini akibat zat yang disebut prostaglandin yang dibuat oleh lapisan dalam dari rahim. Sebelum menstruasi terjadi, zat ini meningkat dan begitu haid terjadi, tingkatannya mulai menurun. Inilah yang menjelaskan mengapa sakit cenderung berkurang pada beberapa hari  setelah hari pertama haid.

Nyeri haid bisa terjadi sebagai satu gejala atau lebih. Mulai dari nyeri yang sifatnya ringan sampai berat. Umumnya terjadi pada perut bagian bawah, bokong, dan tungkai. Nyeri bisa dirasakan sebagai kram yang muncul dan hilang atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi terjadi. Umumnya akan mencapai puncak dalam waktu 24 jam dan akan menghilang setelah 2 hari. Nyeri haid ini juga sering disertai dengan sakit kepala, mual, sembelit, beser, atau diare. Tak jarang bisa menyebabkan muntah dan pingsan.

Secara klinis, nyeri haid dibagi meniadi dua jenis yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder:

1. Dismenorea Primer

Rata-rata wanita mengalami haid pertama pada usia 12 tahun (ada yang lebih cepat ada juga yang lebih lambat). Pada masa haid pertama kali ini kemungkinan mengalami nyeri haid. Nyeri haid yang terjadi sejak haid pertama kali dialami wanita inilah disebut dismenorea primer.

Penyebabnya adalah faktor intrinsik uterus yang berhubungan erat dengan ketidakseimbangan hormon steroid seks ovarium tanpa adanya kelainan organik dalam pelvis. Namun, penyebab jelasnya belum benar-benar diketahui. Hingga saat ini masih diduga akibat rendahnya kadar progesteron pada akhir fase korpus luteum. Ini menyebabkan terjadi peningkatan sintesis prostaglandin, yaitu salah satu senyawa kimia dalam darah yang mengatur aktivitas tubuh termasuk rahim.

Bila kadar prostaglandin tinggi atau berlebihan maka kontraksi rahim akan bertambah sehingga terasa nyeri. Semakin tinggi akan semakin terasa nyeri yang hebat. Selain itu faktor gizi buruk atau gizi yang kurang dan kurangnya kegiatan fisik dapat menyebabkan nyeri haid ini.



2. Dismenorea Sekunder 

Ini adalah nyeri haid yang muncul pada wanita usia dewasa. Bisa saja menyerang wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenorea primer. Penyebabnya seringkali adalah kelainan organik, yang bisa jadi sangat membahayakan wanita, seperti:
*Endometriosis pelvis dan adenomiosis
*Uterus miomatosus, terutama mioma submukosum
*Anomalia kongenital traktus genitalia
*Stenosis atau striktura kanalis servikalis, verikosis pelvik, dan adanya AKDR atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
*Penyakit radang pinggul kronik
*Tumor Ovarium, polip endometrium

Nah, karena nyeri haid bisa jadi sangat menganggu aktivitas wanita dan bisa menjadi penyebab penyakit dalam rahim, maka apabila nyeri terasa berlebihan dan disertai seperti berikut ini harus segera berkonsultasi dengan dokter:
1. Nyeri haid sangat menyakitkan sehingga selalu membutuhkan asupan obat-obatan penghilang nyeri atau pain killer setiap masa menstruasi. Ini berbahaya karena asupan obat-obatan yang terus menerus dalam jangka waktu tertentu bisa mempengaruhi organ-organ tubuh lainnya. Lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter Anda.

2. Volume darah haid yang berlebihan atau banyak dibandingkan biasanya dalam siklus teratur.

3. Masa haid yang lebih lama dari biasanya.

4. Siklus haid yang tidak teratur.

5. Sebelum dan sesudah menstruasi disertai keputihan yang banyak, berbau, dan disertai rasa nyeri atau ngilu di daerah perut bagian bawah/pelvis.

6. Gangguan buang air besar atau buang air kecil.

7. Pemakaian kontrasepsi berupa pil KB atau suntikan KB dan disertai menstruasi. Kemungkinan jenis kontrasepsi ini tidak cocok dengan Anda atau menganggu hormon Anda.




So, keep living healthy dear! Jangan takut ke dokter atau berkonsultasi dengan ahli kesehatan Anda. Mencegah lebih baik dari pada mengobati dan mengobati sebelum terlambat adalah tindakan bijak.

Selamat hidup sehat!

Love, Jeadist ^^v





*dari berbagai sumber