WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Tampilkan postingan dengan label ALL About Bali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ALL About Bali. Tampilkan semua postingan

Jumat, Juni 26, 2009

GLOKALISASI – kehidupan tradisional masyarakat Bali di tengah arus perkembangan Globalisasi-

Sepenggal cerita yang tersisa dari Perayaan Galungan umat Hindu, Bali.

Kemarin sewaktu perayaan hari raya umat Hindu, Hari Raya Galungan,pagi-pagi menyetir motor, dalam perjalanan ke tempat magang di Gandapura, Kesiman, melewati rute Hayam Wuruk, jean benar2 serasa ada di Bali. Biasanya, walaupun tinggal di Denpasar, kadang jalan-jalan ke Kuta, Nusa Dua, Tanjung Benoa atau daerah lainnya di Bali, it’s not like in Bali. Mungkin karena jean bukan berlibur, tapi karena ada aktivitas lainnya. kalaupun jean sekedar refreshing, it’s not like in Bali, as the first time I was here three years ago.

But at that day, it’s different. Ibu-ibu menggunakan baju adat ke Pura (baju kebaya khas Bali dan kain kamen) dengan membawa gebogan (susunan buah2an utk sesajen yg menggunakan alas nampan berbentuk piala) di atas kepalanya, disusul oleh kaum Bapak yg menggendong anaknya yg masih kecil, jg berbaju adat ke Pura dan ikat kepala khas Bali. Sementara sebagian mudi-mudi membawa kotak anyaman yg isinya jg perlengkapan sembahyang, dan muda-mudanya berjalan gagah menyebrangi jalan raya menuju Pura Desa. Banyak sekali orang-orang umat Hindu yg berjalan di pinggir jalan melakukan hal serupa.

Kemarin Rabu, menjelang perayaan Nyepi pada hari Kamis ini, jean pulang magang dan kembali melewati Desa Pekraman Kesiman. Ada pura desa dan beberapa banjar di pinggir jalan. Seperti waktu hari raya Galungan kemarinnya, kali ini jalanan tersebut tidak kalah ramai. Bahkan lebih crowded. Sore hari pukul setengah empat, pulang dari tempat magang, masuk setengah hari karena hari Rabu ini umat Hindu mempersiapkan Nyepi. Kembali jean merasa benar2 ada di Bali. Kebudayaan masyarakat Bali yg berselaras dan hidup dalam keyakinan mereka, benar-benar suatu kekayaan budaya yg luar biasa. Ditengah arus globalisasi, masyarakat Bali yg notabene adalah masyarakat yg rumahnya merupakan destinasi wisata kelas dunia, justru mampu mempertahankan nilai-nilai lokalnya.

GLOKALISASI, apakah ini yang sedang terjadi pada masyarakat Bali? Yg terjadi pada kehidupan tradisional di Bali di tengah arus globalisasi? Walaupun orang Bali sudah banyak yg hidup modern, tidak kalah dengan orang2 di kota2 besar spt Jakarta, Bandung, Surabaya dll, dalam arus hidup modern mereka masih mempertahankan tradisinya dengan kuat.

Ini yg jean perhatikan dan jean pelajari dari masyarakat Bali. Jean bahkan g sungkan belajar dgn membantu Bu Ami, sorang staff di kantor yg sll bertugas utk membuat banten dan sesajen lainnya. dari mempersiapkan bahan utk sajian upacara, mempersiapkan canang, sampai menyusun buah2, canang, dan sajen lainnya utk sembahyang. *sorry agak lupa nama2nya.. he he.. maklum g bisa bahasa Bali :P*

Tradisi itu adalah akar yg tumbuh dari kehidupan seseorang. Adat itu adalah baju yg dipakai seseorang dlm menjalani hidupnya. Dan budaya itu adalah siapa orang itu sebenarnya.

Tradisi orang Bali menunjukkan kehidupannya. Adat orang Bali merupakan baju yg mereka pakai sehari2 dalam menjalani hidupnya. Dan budaya mereka adalah diri orang Bali itu sendiri.

A Poor girl of DVD Store in KUTA

Sebuah cerita tentang Penjaga DVD Store yang kurang ajar & tidak sopan! Beberapa hari ini jean senang bolak-balik DVD Store di sepanjang kawasan Kuta. Tapi ada pengalaman yang mengecewakan dari toko DVD langganan jean di salah satu counternya di Kuta. DVD Store ini punya banyak toko di sepanjang kuta dan cukup banyak pelanggannya baik bule-bule juga pembeli domestik, termasuk jean. Sayangnya, pegawainya kali ini tidak memperhatikan etika profesi.

Hari itu Jean dan teman jean kebetulan masing-masing membawa tas yang lumaya besar, berhubung memang kami hari itu traveling keliling denpasar – badung, dari art shop, movie center, coffe shop, sampai supermarket dan salah satunya DVD Store langganan kami ini. Entah pegawai baru atau memang pegawai ini suka kurang ajar, saat itu jean sudah naik ke lantai dua dengan santai sambil menggandeng tas kulit coklat yang berukuran medium. Sedangkan saat itu teman jean masih di tangga menenteng tas yang lumayan besar. Semua pegawai yang ada di lantai satu masih ramah dan menyapa layaknya biasa, bahkan tidak mempermasalahkan tas-tas yang kami bawa. Karena bule-bule juga biasa seperti itu.

Tapi entah kenapa dengan pegawai satu ini. Saat itu jean sedang berada di lantai atas. Sewaktu jean menaiki anak tangga hingga sampai di deretan DVD di lantai dua, pegawai itu sedang berdiri di tangga, mungkin mencek beberapa DVD, beberapa kali berteriak kepada rekan sekerjanya yang ada di lantai bawah, entah rekan-rekannya tuli atau memang ini mba nggak punya sopan santun kalau kerja, sementara ada pelanggan. Tapi jean g mempermasalahkan, anggap aja itu salah satu kebiasaan dia dalam bekerja.

Tapi kemudian ada kejadian yang jean sulit untuk bisa terima. Mba ini seenaknya ngomong tanpa sopan “Bisa kok mba tasnya ditaruh di bawah!” lha jean bingung ini dia ngomong ke siapa. Tapi berhubung jean yang ada di atas sendiri dan teman jean di tangga sedang naik, dan dia berada di antara kami berdua, jadi otomatis bisa disimpulkan dia bicara dengan kami kan. Apa ini mba sedang bercanda? Tapi mukanya sok jutek dan nada bicaranya sok ketus begitu. Jean masih diam dan stay cool. Mungkin ini salah dua kebiasaannya dalam bekerja. Merasa g salah ya jean cuek aja.

Terus teman jean tanya “Ditaruh dimana mba? Tadi mba-mba di bawah g ada suruh titip tas!” intinya begitulah percakapan yang sebenarnya bermaksud ingin cross cek maksud dari perkataan mba ini barusan.

Eeh itu mba lantas nyolot “Taruh aja di bawah tangga”.

Jean yang awalnya cuek bebek sedikit kesal, ini pegawai g bisa pake bahasa yang sopan sama konsumen apa. Lantas jean berbalik turun dan memberikan tas ke teman jean lalu bilang “Tolong kak, titipin ke bawah!” masih dengan nada datar dan terus cuek. Stay cool aja, malas marah-marah.

Temen jean masih bengong karena bingung mau taruh dimana,toh di toko DVD ini dan juga toko DVD di seluruh Kuta bahkan Denpasar, tidak menyediakan tempat penitipan barang. Jean lantas makin sebel liat muka pegawai yang boro-boro ramah, si mba ini bahkan nggak ada senyum-senyumnya sama sekali. “taruh aja kak, dimana kek, terserah. Yang penting DITARUH!” ujar jean lagi karena teman jean ini benar-benar berpikir keras mau ditaruh dimana. Sekeliling semua rak dan bahkan dinding pun ada rak hanya semuanya berisikan DVD. Namanya juga DVD Store. Toh tidak ada pemberitahuan atau tanda untuk menitipkan tas, jaket, atau barang-barang lain seperti di swalayan. Di mal aja yang barang-barangnya jauh lebih mahal g pake titip-titip tas. Lah ini Cuma DVD Store harga satu keping nggak seberapa.

Eh itu mba masih lagi ngomong “Maaf ya mba, tasnya harus dititip.” Jean pikir dia merasa nggak enakan, tapi mimik wajahnya justru seolah-olah nyindir.

Ya jean yang malas cari masalah lantas jawab lagi ,”santai aja mba, toh kami datang kesini bukan buat nyuri, tapi buat BELI DVD! Tenang aja.” Trus jean cuek pilih-pilih DVD di lantai dua dan nggak memperdulikan si mba itu ada dimana atau ngapain. Biarkan dia bekerja dan jean memilih DVD yang jean mau.

Kemudian saat jean turun tangga ke lantai satu dengan teman jean, kebetulan jean habis terima telepon dari sepupu jean di kalimantan. Handphone jean masih pegang di tangan kiri dan berusaha memegang pegangan tangga dengan tangan kanan, berhubung jalanan sempit karena banyak bule-bule berdiri di pinggir jalan tangga beserta mba yang sama. Kebetulan teman jean duluan turun tangga sambil bawa beberapa kaset DVD dan jean mengikuti di belakangnya. Pada saat yang bersamaan dengan jean turun ada cowo bule yang kemudian naik dan menyenggol jean lantas jean terpeleset dan jatuh. Puji Tuhan nggak cidera apa-apa. Padahal melewati beberapa anak tangga sekaligus. Bule-bule yang ada sampe kaget semua dan bertanya “Are you ok?”

“Oh I’m ok. I’m fine” sempat beberapa kali jean jawab pertanyaan mereka. Sampai akhirnya teman jean balik dan membantu jean berdiri dan juga bertanya hal yang sama dan jean jawab yang sama. Jeleknya, mba itu diam aja dan tidak membantu sedikitpun, padahal dia ada tepat di balakang jean. Intinya dia berkesempatan buat memilih untuk menolong jean, bukan Cuma melihat jean yang jatuh dan sedikit shock. Anehnya lagi malah mba ini bilang dengan sombong, “makanya jangan telp di tangga” terus ngomong ke bule-bule di sekitar kami kalau jean lengah terima telpon dan g liat anak tangga. Hey mba, R u think I’m idiot or crazy?? I’m not blind! I can see those stairs clearly! U that have a bad eyes & bad heart!! Don’t u think that u should help me??? I’m ur costumer and costumer must being regarded as speacial!!!!!

Akhirnya jean dengan stay cool cuek aja, lantas jalan ambil tas yang tadi di “titip” di bawah tangga dan menuju tempat pencobaan DVD. Berhubung antri dan lama, teman jean lantas tanya ke pegawainya yang lain, dan sialnya ke mba yang sama lagi datang dan langsung mengambil semua DVD yang teman jean pegang dan mengambil kantung kresek terus memasukkan DVD itu kedalam kresek, seolah-olah biar kami cepat pergi.

Awalnya kami mau tanya bisakah kaset DVD itu dicoba di lantai dua, berhubung lantai satu penuh. Eh mba itu dengan ketus jawab, “G usah dicoba mba, kaset DVDnya bagus kok. Nanti kalau jelek antar aja kesini kami ganti.”

Terus teman jean tanya, kalau mau ganti pake slip pembelian atau gimana, eh lagi-lagi dengan kurang ramah si mba balas, “bawa aja mba kesini, kami punya barcode sendiri yang nggak sama dengan toko lain”

Wehh ini mba sombong kali jawabnya. Nadanya nggak usah pake urat mba kali mba. Akhirnya jean sebel dan nggak memperdulikan pertanyaan teman jean ambil semua DVDnya atau mau dipilih lagi. Akhirnya jean ambil dompet, keluarin duit selembar dengan nilai yang cukup besar dan bilang, “bayar semua aja kak!”

Huhh, emosi banget sama itu mba. Tapi kalau sikapnya ke konsumen-konsumen bule, alamakkkkk ramah banget!!! Ini salah satu ciri-ciri orang dengan mental yang suka dijajah dan penjilat. Masa sama orang sebangsa sikapnya jelek banget, tapi sama bule-bule ya ampun,, ramahhhhhhhhhh banget!! 360 derajat beda!!! Padahal jean bayar sama besarnya dengan bule-bule itu!

Akhirnya jean dan teman jean ke toko DVD satu perusahaan yang berlokasi di depan centro. Sama sih sebenarnya satu toko, Cuma di toko ini pegawai-pegawainya tidak membedakan mau bule mau indonesia, semua dilayani dengan sama. Untunglah kekecewaan jean bisa sedikit terobati dengan pelayanan yang baik dari toko DVD satu ini, yang sama-sama satu perusahaan. Awalnya mau jean aduin ke pegawai DVD Store langganan jean ini tentang sikap dan kelakuan pegawai dari toko yang sama Cuma beda lokasi itu. Tapi ya jean rasa lain kali aja.. berhubung jean udah emosi dan lebih baik diam dan menyembuhkan mood yang jadi buruk gara-gara pegawai DVD store yang g bertika dan g tau sopan santun itu. Semoga lain kali dia berubah seprofesional rekan-rekannya yang lain, kalau nggak, huh, jean malas balik ke toko itu lagi, toh masih banyak DVD Store yang lain yang g kalah bagus dan ramahnya.

Seperti yang teman jean bilang, kalau jean memperpanjang masalah, artinya jean sama bodohnya dengan dia, padahal dia g kuliah g mendapatkan pendidikan seperti yang jean dapatkan. Jadi orang pintar harus bijak dan sabar. Ngapain melawan orang yang pengetahuannya kurang, tau sopan-santun dan keramah-tamahan aja enggak, padahal kerja ketemu banyak orang, bule-bule lagi. Kasihan mba ini, g sadar apa ya, kalau persaingan tinggi, yang bisa diandalkan untuk penarik konsumen adalah pelayanan yang baik. Salah satunya ya ramah, helpful dan juga menyenangkan. Poor you girl, u have nothing from these criteria!!!


NB : Akhirnya hampir semua DVD yg gw beli agak ceket, macet2 gitu, kurang mulus!!!Payah!!! Sayang covernya udah gw kasih sign kalo g udah gw balikin pagi ini ke mba yang sama, biar dia tau pentingnya DVD dicoba sebelum dibeli!!!! Huh!!!

Selasa, Agustus 05, 2008

ALTERNATIVE PLACES FOR UR VOCATION IN BALI BESIDE KUTA

Siapa sih yang nggak tau Kuta kalau ke Bali??? Selain terkenal dengan Pantai Kuta tempat menikmati sunset alias matahari terbenam, kawasan wisata ini juga punya banyak tempat menarik yang bisa kamu kunjungi, ada banyak hotel2 dari yang melati sampai berbintang, klub2 untuk night life-nya, restoran dan bar dengan makanan yang variatif, serta shoping center seperti Mall dan outlet2 pakaian2 dari yang Made in Bali sampai merek luar negeri punya. Makanya tak heran kalau dulu sebelum bom Bali I dan II Kuta sampai2 disebut kampungnya Bule, soalnya isinya sebagian besar buleeeeee..... sekarang pun kalau musin2 liburan, Kuta amat sangat padat. Sampai teman bulenya Jeadist selalu mengeluh “It’s too crowded and trafic everywhere!!!””” Yah begitulah, sampai kalau melewati jalan raya di pinggir pantai Kuta, harus sabar2 antreeee....

Tapi kalau kamu lelah dan bosan dengan keramaian Kuta dan Seminyak, kamu bisa mengunjungi beberapa tempat alternatif berikut yang Jeadist sarankan kamu harus kunjungi kalau datang Liburan ke Bali.

GWK alias Garuda Wisnu Kencana Cultural Park

Ini adalah objek wisata yang dibangun untuk memperkuan infrastruktur pariwisata Bali yang sudah ada untuk menampilkan karya seni budaya, teknologi serta bisnis internasional. Lokasinya berjarak 10km dari Bandara Ngurah Rai yang ditempuh 10 menit dari bandara, atau 20 menit dari pelabuhan Benoa. GWK Cultural Park ini menampilkan lahan yang merupakan perpaduan antara architectural land art atau seni lahan dengan tatanan landscape alami serta panorama alam yang indah. Disini direncanakan akan didirikan patung setinggi 150 meter pada luas lahan kurang lebih 250ha dan sekarang sudah berdiri patung Wisnu setiggi 22m dan garuda setinggi 18m.

Kalau menuju kesini, kamu harus melewati Jalan Bay Pass Ngurah Rai, dan kemudian harus masuk ke kompleks kampus Bukit Jimbaran Universitas Udayana, jalan terus ke atasnya melewati kampus nanti pasti akan ketemu GWK.

Dreamland Beach.

Selain Kuta dan Seminya, terletak di Kabupaten Badung ada pantai dengan pasir yang putih, air yang jernih, dan tebing yang indah. Pantai ini sekarang menjadi obyek wisata wajib bagi mereka yang ingin sekedar berjemur, menikmati sunset, atau surfing. Terletak di kawasan Pecatu, Bukit Jimbaran, dari Kompleks kampus Universitas Udayana (Universitasnya Jeadist di Bukit Jimbaran) jalan terus ke atas nanti akan tiba tidak lebih dari 10 menit, sebelum Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK). Untuk menuju pantai kamu harus masuk kompleks pecatu yang merupakan kompleks lapangan golf serta sedang dibangun New Kuta Condotel. Untuk turun ke pantai kamu harus menempuh tangga2 yang banyak dan agak curam, turunnya sih enak naiknya mau lepas rasanya kaki ini.... hahaha.... tapi asyik kok... hmmm, sering kali Jeadist dan teman2 ke sana, pakai motor atau mobil nggak bayar, tapi ada juga yang dimintai bayaran sama satpamnya, jadi ngga tau pasti ya...

Nusa Dua
Terletak di Kabupaten Badung, Nusa Dua ini adalah kompleks hotel2 mewah di Bali dengan latar belakang pantai. Tapi kamu bisa mengunjungi pantainya tanpa tiket masuk alias gratissss... disini juga terdapat tebing2 indah dengan water blow. Nusa Dua dari Bay Pass Ngurah Rai setelah Kampus Universitas Udayana (tidak masuk ke dalam kompleks), terus jalan hingga ujung adalah Nusa Dua. Dalam kompleks Nusa Dua ini juga terdapat Mall Bali Collection dengan tatanan mirip kompleks art galeri yang dipadukan dengan beberapa resto.

Tanjung Benoa

Masih merupakan wilayah Kabupaten Badung, sebelum Nusa Dua, ada suatu kawasan wisata untuk water sport dan diving seperti Banana boat, parasailing, jet sky, dsb, bernama Tanjung Benoa.

Ubud
Terletak di Kabupaten Gianyar, Ubud adalah 'rumah' bagi kaum seniman dan bohemian, serta pencinta karya seni. Ubud adalah kota di mana kamu dapat menemukan berbagai galeri seni, resto-resto dengan nuansa outdoor yang menawan, dan berbagai villa yang eksklusif, masih bernuansa seni.

Sukawati

Ini adalah pasar seni yang menjual produk khas Bali yang bisa kamu jadikan oleh2 dengan harga yang relatif terjangkau dan bisa ditawar lagi. Masih terlatak di kabupaten gianyar. Kalau mau kesini, bisa pakai motor atau mobil. Melewati Bay Pass Ngurah Rai menuju ke arah Gianyar (bukan ke arah Kuta atau Nusa Dua) nanti kamu masuk ke desa yang namanya Desa Sukawati. Disinilah pasar seni atau art market Sukawati terdapat. Harganya muraaaaahhhh dibanding toko2 di Denpasar atau Kuta yang menjual produk yang sama. Tapi disini ada dua pasar, yang pertama Pasar Seni Gowa yang terdapat sebelum sukawati dan sering dibilang sama agent tour pasar sukawati juga dan Pasar seni sukawati. Jeadist saranin lebih baik kamu pergi ke Pasar Seni Sukawati karena barang2nya lebih beragam dan harganya relatif lebih murah....

Bedugul

Daerah yang bagus lainnya adalah Bedugul, dengan cuacanya sejuk dan merupakan bagian Kabupaten Tabanan. Ada kebun raya dan strawbery hill disini, dimana bukit dengan perkebunan stoberi. Ada juga buah markisa, dll. Kalau berkunjung ke kebun raya dan pada musim strawberi, akan banyak pedagang2 acung yang menjual strawberi. Disini juga ada pasar tradisional yang menjual buah-buahan seperti srtawberi, markisa, anggur bali, dan lainnya serta sayur2an segar.

Danau Bratan

Ini yang sering sekali muncul di FTV di SCTV. Terletak dekat dengan Bedugul. Disini kamu bisa berkeliling danau dengan Perahu. Cuma hari2 bagi yang alergi dingin karena di daerah ini biarpun terik matahari tetap dingiiiiinnnn......

Tanah Lot

Terkenal dengan Pura-nya yang terletak di pinggir laut, Tanah Lot terletak di kabupaten Tabanan. Saat kamu menuju ke sini, kamu akan melewati hamparan sawah yang hijau. Di sini juga terdapat art shop yang menjual berang kerajinan khas Bali, tapi ingat harus ditawar karena tak jarang penjualnya memberikan harga tinggi. Untuk masuk ke sini kamu harus bayar tiket masuk sekaligus parkir. Untuk motor dan mobil pun beda. Untuk wisatawan domsetik dan mancanegara pun beda. Terakhir berapa bulan yang lalu, saat saya dan sepupu saya kesini naik motor, tiket masuk kami berdua sebesar Rp.15.000. tapi nggak tau ya sekarang...

Holy Monkey Forest

Terletak di kabupaten Tabanan juga, ini merupakan hutan yang dianggap suci yang dihuni oleh ribuan monyet. Hati-hati kalau kemari jangan membawa monyet juga karena pernah kejadian wisatawan dati Taiwan membawa monyet peliharaannya, monyet tersebut malah diserang oleh monyet di Sangeh ini sampai mati. Ada legenda dibalik keberadaan monyet2 yang disucikan tersebut. Hmmm, disini masuk juga pakai tiket. Tapi untuk harga sekarang kurang tahu karena terakhir Jeadist kesini bareng Mama, sepupu dan teman, sekitar bulan Juli-Agustus tahun 2006. Hehehe.... lama ya.... habis takut sama monyetnya...


Pantai Lovina

Terletak di Kabupaten Buleleng, disini pantainya berpasir hitam tapi apabila di pagi hari kamu bisa melihat lumba2.

Padangbai
Padangbai adalah daerah yang isinya desa nelayan dan beberapa beach resort dengan pantai-pantai kecil yang indah.

Nusa Penida
Ini adalah pulau kecil dimana merupakan tempat yang tepat untuk mengenal kebudayaan tradisional Bali. Agak panas sih... kalau mau menuju kesini kamu harus menyebrang dari Sanur dengan perahu tradisional masyarakat setempat dengan tarif Rp. 20.000/orang sekali jalan (terakhir setaunya segitu). Disini kamu yang suka menyelam atau diving bisa menemukan situs-situs menarik untuk diving, serta ada banyak petani rumput laut.

Nusa Lembongan
Pulau kecil lain yang terletak di dekat pulau Nusa Penida dengan pasir putih dan beberapa hotel yang menarik. Nggak kalah indah...

Menjangan
Pulau yang berada di kawasan Barat ini merupakan salah satu cagar alam dan memiliki situs ternama untuk diving juga.

Hmmmm ini dulu referensi tempat wisata yang wajib kamu kunjungi kalau ke Bali. Masih banyak sihhh tempat menarik lainnya untuk menjadi alternatif wisata kalau kamu berlibur di Bali.

Yang Perlu Diperhatikan Kalau berlibur ke Bali

Apabila mengunjungi Bali pada bulan Agustus hingga September, nggak akan menyesal karena saat ini bersamaan dengan musim liburan warga Australia dan Eropa, sehingga menjadikan Bali sebagai tempat pertemuan yang tepat untuk semua turis bersenang-senang. Tapi sebelum sampai di Bali dan menikmati liburan, apa saja yang harus dipersiapkan? Berikut Tips dari Jeadist, semoga bermanfaat...

Menetapkan Tujuan Liburan

Tetapkan tujuan berlibur. Apakah kamu berlibur untuk bersantai saja, apakah juga untuk wisata alam, wisata belanja, wisata spiritual, wisata ekologi, wisata budaya atau kombinasi semuanya.

Cari informasi

Mencari informasi mengenai semua kebutuhan sebelum berangkat. Ada baiknya hal ini dilakukan jauh2 hari sebelumnya, seperti tempat-tempat wisata yang mungkin kamu ingin kunjungi, kondisi Bali saat ini, cuaca, biaya hidup dan kebudayaan masyarakatnya serta dokument2 yang berhubungan perjalan yang kamu butuhkan seperti SIM, KTP, dll.

Tiket dan Akomodasi

Memesan tiket dan akomodasi jauh2 hari juga penting karena semenjak bulan Juli sampai akhir tahun merupakan high season dimana harga2 tiket dan akomodasi di Bali meninggi. Ini disebabkan karena arus kedatangan wisatawan ke Bali sedang padat2nya. Kalau terpaksa memesan tiket mendekati bulan2 ini, terpaksa kamu harus merogoh kantong lebih dalam. Untuk akomodasi segala jenis hotel, villa, resort, beach resort, boutique hotel, dan sebagainya dapat dengan mudahnya kamu temukan di berbagai penjuru Bali. Saat tiba di bandara pun kamu bisa memesan langsung pada outlet yang menyediakan tourist information, tapi ada baiknya memesannya sebelum kamu tiba di Bali untuk menghindari kamar full booking alias penuh.

Transportasi di Bali

Setibanya di Bali usahakan berpergian dengan sepeda motor. Karena itu Jeadist dan teman2 menjuluki Bali sebagai pulau jutaan motor. Apalagi bulan Agustus Bali pasti akan ramai dan padat sekali. Karena itu motor adalah kendaraan yang paling ideal, khususnya jika kamu hanya akan berkutat di kawasan Kuta, Seminyak, dan sekitarnya. Tapi kalau pergi ke tempat2 wisata jauh seperti Tanah Lot yang ada di Kabupaten Tabanan, kalau susah menggunakan motor, kamu bisa menggunakan mobil, karena jaraknya lumayan jauh. Untuk pergi kamu bisa mencari map atau peta di counter2 tourist information di sepanjang kuta, legian bahkan sanur. Kamu juga bisa mengikuti papan penunjuk arah dan bertanya dengan masyarakat setempat, jangan takut kesasar, asal bensin selalu full, hehehe... hanya kalau untuk bertanya dengan masyarakat setempat (lokal) kamu harus menguasai arah mata angin, karena penduduk lokal tidak menggunakan kanan atau kiri tapi utara, timur, selatan, barat. Makanya kalau bertanya dengan masyarakat lokal harus sabar.

Harga sewa untuk motor mulai sekitar Rp.40.000/hari sampai Rp.60.000/hari, tergantung negosiasi kamu sama penyedia bike rent. Tempat-tempat penyewaan dapat dengan mudah kamu temukan di kawasan Legian, Kuta, dan Seminyak. Tapi jika kamu datang dalam rombongan yang cukup besar, tidak ada salahnya menyewa mobil, walau harus sabar menghadapi macet yang luar biasa. Harga sewa untuk mobil yang paling murah mulai dengan harga sekitar Rp.80.000/hari sampai Rp.350.000/hari tergantung fasilitas dan negosiasi kamu. Tempat jasa penyewaan car rent juga banyak kok, kamu bisa tanya di hotel tempat kamu menginap atau dari majalah2 gratis/free magazine yang tersebar di kawasan wisata, bandara, minimarket 24 jam, dll. Kalau malas kamu bisa pergi menggunakan mobil taxi atau motor taxi, menghubunginya bisa minta nomor telpon pada penginapan tempat kamu menginap. Untuk mobil taxi, di jalan2 kawasan wisata pun banyak, dengan harga sesuai jauh dekat yang kamu tuju mulai Rp.5.000. Kalau motor taxi, terakhir setahu Jeadist, jauh dekat dalam wilayah kotamadya Denpasar sampai kabupaten Badung (dimana Kuta, Nusa Dua, Legian dan Seminyak berada) rp.10.000/sekali jalan.

Makanan

Untuk Makanan, di Bali tersedia banyak restoran yang menyediakan ragam makanan mulai dari hidangan khas lokal yang eksotik hingga hidangan Western yang menggugah selera. Mulai dari resto yang casual hingga resto fine dining yang paling anggun sekalipun. Mulai dari harga anak kost yang kaki lima sampai selera bos ada. Di Bali juga banyak tersedia minimarket 24 jam seperti Circle K, MiniMart sampai W&W dan Hemat minimart, juga tersedia restoran fastfoor 24 hours seperti Mc.Dee. bisa delivery service juga lho....

Nggau usah bawa uang cash banyak2

Ini yang penting, karena rawan dan ribet, mendingan kamu pakai ATM atau Credit Card. Untuk mal2 bisa kok bayar dengan Credit Card atau ATM yang bisa debit seperti Mandiri, BRI, BNI, BCA, dll. Atm juga terdapat di banyak tempat. Di depan Discovery Mall, Centro, Kuta ada ATM Center juga. Jadi, kalau mau ambil uang juga mudah.

Sabtu, Juli 19, 2008

PS.Pariwisata Universitas Udayana - Bali

(Indonesia)

Program Studi Pariwisata Universitas Udayana adalah satu dari dua belas fakultas yang terdapat di Universitas Udayana. Berjenjang Diploma 4 (D4) dan disetarakan dengan S1. Berdiri sejak tahun 1976 silam, kampus ini telah menghasilkan banyak lulusan dengan gelar SST.Par atau Sarjana Sains Terapan Pariwisata. Namun sejak dikeluarkannya SK dari Diploma 4 menjadi S1, dengan melewati perjuangan yang cukup berat dan sulit karena pariwisata bukan merupakan ilmu murni melainkan merupakan ilmu terapan (multi disiplin ilmu), sejak pertengahan tahun 2008 ini telah disahkan status Strata 1 (S1) dan nantinya para mahasiswa yang tamat kuliah akan mendapat gelar S.Par atau Sarjana Pariwisata. Untuk informasi lebih lanjut hubungi alamat kampus di Jalan Dr. R. Goris No. 7 Denpasar . Telp/Fax. +62 361 223798



(En Francaise)
Le Programme Etudier de Tourisme de l’Université Udayana est quelqu'un de 12 facultés quels pouvoir dans l’Université Udayana. Le campus c'est constituant programme
avec importance

Acte 4 (profond langue Indonésie est Diplôma 4/D4) et de front avec Strate 1/S1. Stand depuis année 1976 ancien, le campus c'est déjà produire destin lauréat avec le nom terme SST.Par ou Sarjana Sains Terapan Pariwisata. Depuis milieu année 2008 c'est déjà éjecter lettre décision quels déclarer programme etudier c'est déjà officiel devenir S1 où l’élèves de l’université quels prêt étudier gagner le nom terme S.Par ou Sarjana Pariwisata (Savant de Tourisme). Pour renseignements vient à l’adresse de campus dans la rue Dr. R. Goris No. 7 Denpasar ou téléphone nombré et fax nombré +62 361 223798.


(In English)
Tourism Study Program of Udayana University is one of twelve faculties found at Udayana University. In level study of Diploma 4 (D4) and equated with S1. Founded since year 1976 ago, this campus produce many graduates with degree SST. Par or Sarjana Sains Terapan Pariwisata (Tourism Applied Science Scholar). But since the letter of appointment has been published this middle 2008 made this study level is valid for S1, with pass by struggle enough heavy and difficult because tourism is nott such a pure science but is applied sciences (multi discipline science), and later students university who finished their study will get degree S.Par (Sarjana Pariwisata) or Tourism Scholar. For furthermore information visit campus address at
Jalan Dr. R. Goris No. 7 Denpasar or calls Telp/Fax. +62 361 223798

Jumat, Juli 18, 2008

AIR TRANSPORTATION OF BALI

In Indonesia the easiest and comfortable means of travel to is air transport. To reach Bali, from foreign countries, travelers should use this kind of transportation. A number of carriers offer international direct flight to Bali and many of the world’s major carriers connect Bali via regional air hubs in Jakarta, Singapore, Kuala Lumpur, Bangkok, Hong Kong, Seoul, Sydney, Guam and Taipei.

International airlines that serving fligh to Bali include:

1. Garuda Indonesia -the national flag carrier- which has travel route from Jakarta, Darwin, Melbourne/Sydney, Perth, Osaka, Tokyo, Seoul, and Singapore.

2. Air Asia, the flight company in Kuala Lumpur.

3. Singapore Airlines.

4. Malaysian Airlines from Kuala Lumpur.

5. Royal Brunei from Bandar Seri Begawan.

6. Korean Airlines from Seoul.

7. Thai Airways from Bangkok.

8. Japan Airlines from Osaka and Tokyo.

9. Cathay Pacific from Hong Kong.

10. China Airlines from Taipei.

11. Qantas Airways from Darwin, Melbourne, Perth, Sydney, and Singapore.

12. Continental Micronesia from Guam.

International airlines representatives available in Bali are Air Neq Zealand, Cathay Pacific Airlines, China Airline, Continental Micronesia, Eva Air, Garuda Indonesia, Japan Airlines, Malaysia Airlines, Merpati Nusantara, Qantas Airways, Royal; Brunei, Singapore Airlines and Thai Airways International. Most of these airlines offices are located in Ngurah Rai International Airport of Bali in Badung Regency and Denpasar.

Beside international airlines flying to Bali, it’s also many domestic airlines flying to, frequently on daily basis include Garuda Indonesia (the most frequent one), Lion Air and Wings air, Batavia Air, Merpati Nusantara, Mandala Airlines and many more.

An Airport tax that imposed for travelers on International routes is 150.000 Rupiah and 30.000 Rupiah for those on domestic routes. Airport tax is payable after check in at airport.

Rabu, Juli 02, 2008

Bali in Jeadist Mind - A general information about Bali

About Bali generally

Bali is one of 17,509 islands that make up Indonesia. It’s not a big island but such a small island, it has many beautiful resources of nature and culture. It is a part of the Republic of Indonesia, one of Indonesia's 33 provinces. The provincial capital of Bali is in Denpasar towards the south of this island. It is also the largest tourist destination in the country that popular until to the whole world.

Bali lies between Java in the West and Lombok in the East. This island is 153 kilometers long and 112 kilometers wide (95 by 69 miles) with a surface area of 5.633 km². This island is surrounded by coral reefs. The beaches in the south tend to have white sand while those in the north and west have black and grey volcanic sand. The Bali Sea laps ashore from the north and the Indian Ocean from the south. It is also famous for its beautiful landscape. There are lush tropical forests, pristine crater lakes, fast flowing rivers and deep ravines and picturesque rice terraces and fertile vegetable and fruit gardens cover its alluvial plains. A chain of six volcanoes, between 1.350 meters and 3.014 meters high, stretches from west to east. It has two active volcanoes which is Mount Agung and Mount Batur.

Mount Agung, Bali’s highest peak, rises to an impressive height of 3.142 meters (10.308 feet). It last erupted in March 1963. An eruption around 30.000 years ago, from Mount Batur, Bali’s second active volcano was recorded as of one of the largest known volcanic events on the earth. The mountainous region covers Bali from its center to the eastern side of the island. It is due to this terrain that the roads tend to follow the crests of the ridges across the mountains and the coast. The high mountains are the main reason for Bali's extreme fertility. The rain and humidity they create irrigates the rice fields, and the volcanic ash is very fertile.

Bali, beside has the capital city also devided into 8 (eight) regencies which is Jembrana Regency, Tabanan Regency, Gianyar Regency, Bangli Regency, Badung Regency, Buleleng Regency, Klungkung Regency and Karangasem Regency. The population of Bali is over 3 million people, the vast majority of which are Indonesia's small Hindu minority. It is renowned for its highly developed arts, including dance, sculpture, painting, leather, metalworking and music.

Rice is Bali's main crop. The elaborate irrigation systems encourage a cooperative way of life between the rice growers. The rice plant system of Bali which is as the unique point of Bali’s agriculture is the Subak system. The main regency which plants rice and surplus 53.000 tons of rice at 2002 is Tabanan Regency which is named as “Lumbung Beras Bali”, toward the middle or the center of this island.

Bali has several more or less well maintained royal palaces in memory of the powerful kings that once ruled here. It is spread around the island. Their descendants still inhabit many of these buildings. Large and small statues and sculptures can be found practically everywhere.

Bali enjoys warm, tropical weather all year. Temperatures average is between 21° to 33° Celsius (68° to 93°Fahrenheit). In the mountains, however, it can go as low as 5° Celsius at night. Humidity varies between 60% and 100%. In general, Bali experiences two seasons: moist and wet. The dry season is normally from May to October, where as the rainy season is normally from November to April, during which it can rain for several hours each day. The rain tends to be intermittent, however, with plenty of sun in between. There is comparatively little difference between the day time and night temperatures.

For the time, Bali as in the Central Indonesian Times zone, which is GMT + 8 hours. The time is in WITA (waktu Indonesia tengah) or Indonesian central time which is one hour faster than Jakarta.

About the language which is use for communicate, there is Bahasa Indonesia and Balinese language. Bahasa Indonesia is the national language, but English is widely spoken and understood. The Balinese language is very different from the official Bahasa Indonesia. The Ballinese language mirrors the caste-system. Traditionally the language was separated in three different forms; low-Balinese (Ia), mid-Balinese (Ipun) and high-Balinese (Ida), the last form is almost only used when speaking to religious superiors.

The Indonesian currency is Rupiah (IDR). The currency exchange is about IDR 9.175 for USD 1, but it changes everyday. Most foreign currencies are easily changed at airports, banks, hotels or money changers. The currency exchange rate fluctuates regularly.

Banking hours are from 08:00am to 14:00 afternoon Monday to Friday and from 08:00am to 11:00am on Saturday. Bank in hotels usually stay open longer hours while money changers are generally open till evening. ATM is available in many places, provides VISA, MASTER, ALTO and more. In department store as Mall or shopping center, it’s allowed use the credit card or debit card. Diners Club and American Express, Visa and Master Card are widely accepted at hotels, department stores, shops, restaurants and pubs. According to Indonesian banking regulations, payment by credit cards should be charged in local currency.

In Indonesia the IDD or International Direct Dialing, the country code of Indonesia is +62 and for Bali’s city code is 361. For example the phone number is +62 361 xxxxxx (phone number). Indonesia has many GSM cellular communication providers such as Telkomsel, Indosat, XL, Three, AXIS, etc. For CDMA cellular communication providers there are Fren, Esia, Telkom Flexi,etc.