Kadang banyak orang yang membedaka2kan kehidupannya.
Apa yg rohani terkesan "dipisahkan" dari yang duniawi, padahal sebagai anak Tuhan yg sudah mengaku percaya secara pribadi, harusnya tidak lagi ada blok-blok kehidupan.
Rohani tidak hanya saat memasuki gedung yang disebut Gereja lantas keluar dari sana, berbuat salah dan dosa tidak jadi soal. Toh kalau minta pengampunan Bapa pasti mengampuni, bukankah Allah maha pengampun.
Lalu kalau pelayan Tuhan pergi clubbing, ngerokok, mabuk-mabukan, dan suka dengan free sex, lantas tidak jadi soal, yg penting org yg bersangkutan tetap melayani jadi gitaris, pengurus pemuda di gereja, song leader atau pelayan mahasiswa.
Bukan, bukan begitu yg seharusnya DIA mau. saat kita mengaku percaya, menerima DIA sebagai juruselamat pribadi, dan berkomitmen untuk berubah, kita disebut Lahir Baru, sudah seharusnya kita meninggalkan kehidupan lama kita.
Dosa-dosa favorit, white lies, double standart, keluyuran g jelas, suka nyontek, copy paste tugas, korupsi kecil-kecilan uang kepanitiaan, bisnis menipun teman sendiri, bohong masalah uang kriman sama orang tua, bahkan pergaulan bebas, smuanya harus kita tinggalkan. Karena kita LAHIR BARU dan kita adalah MANUSIA BARU.
so, then,, saat benar2 menerima DIA menjadi juruselamat pribadi, seharusnyalah kita berkomitmen untuk melayani DIA. karena itulah amanat agungnya, "Pergi dan jadikanlah smua bangsa muridKu".
become proper servants of GOD is not only become a music player... not only become a song leader, not only become a Christmas Committee. It's more than all....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar