WELCOME TO MY BLOG

Welcome to my Blog。◕‿‿◕。!!
Thank you for visiting.
Please leave some comments in every page you read.
Also, please noted that this is originally my works and I have rights of these all. So for re-post or re-use, confirm 1st to me.
Thank you & GOD BLESS US ^^

Kamis, Maret 24, 2011

IKAN HIU PUN PERLU TEMAN

Ikan Hiu adalah ikan pemangsa yang reputasinya sangat buruk di lautan. Ia terkenal sangat gesit dan cepat bergerak. Memiliki penciuman yang sangat tajam dan tepat sasaran (bisa mencium setetes darah di dalam lautan hingga jarak seperempat mil sekalipun). Ia jenis ikan yang punya citra sangat tidak ramah. Ia juga dikenal sebagai pemangsa yang tidak kenal ampun alias kejam (walau jenis yang terbesar yang mirip dengan ikan Paus hanya memakan plankton). Tidak ada hewan lain di lautan yang berani melawan ikan Hiu apalagi memangsanya karena sebagian ikan Hiu adalahtop level predator di lautan. Bahkan tak sedikit manusia yang takut dengan ikan Hiu saat berada di lautan.

Tapi, dibalik citra dan reputasinya yang terkenal kejam, ternyata ikan Hiu juga perlu teman. Ia punya sahabat baik namanya ikan Ramora. Ikan Ramora ini adalah jenis ikan kecil di lautan yang sering sekali menjadi sasaran empuk para pemangsa atau predator. Lho?? Kok bisa mereka saling berhubungan? Tidakkah membahayakan si ikan Ramora? Apa untungnya bagi ikan Hiu yang berada di kelas atas berteman dengan kelas bawah seperti si ikan Ramora?

Dulu sewaktu kita duduk di bangku Sekolah Dasar, kita diajarkan bahwa dalam mahluk hidup ada hubungan yang disebut simbiosis. Secara harfiah, simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Jadi, simbiosis berarti interaksi antara dua organisme mahluk hidup yang hidup berdampingan. Banyak jenis simbiosis dan salah satunya adalah simbiosis mutualisme.

Simbiosis mutualisme adalah hubungan sesama mahluk hidup yang saling menguntungkan. Mungkin dulu (jaman lama) hubungan ikan Hiu dan ikan Ramora disebutkan sebagai simbiosis komensalisme di mana hanya menguntungkan si ikan Ramona tapi tidak menguntungkan si ikan Hiu dan juga tidak merugikannya. Tapi, seiring semakin maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan, menurut hasil riset dan analisis para ahli terbaru, ternyata si ikan Hiu juga mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan si ikan Ramora (Keuntungan = hal-hal positif).

Dari simbiosis mutualisme antara si ikan Hiu dengan si ikan Ramora ini kita sebagai manusia yang juga sesama makhluk hidup bisa belajar banyak hal positif. Pertama, kalau si ikan Hiu saja perlu teman, apalagi kita manusia. Kedua, kalau si ikan Hiu saja bisa berteman dengan si ikan kecil Ramora, kenapa kita manusia memilih-milih dalam berteman? Maka, marilah kita berteman dan bertemanlah dengan siapa saja selagi kita hidup. Tapi ingat, berilah yang positif dan ambillah yang positif. Bagaimana dengan yang negatif? Buang saja, jangan diambi,l dan juga jangan diberi!

Kenapa begitu? Karena seperti si ikan Hiu yang juga mendapatkan manfaat dari si ikan Ramora; kita sebagai seorang pribadi pun bisa mendapatkan manfaat dari orang lain. Mungkin orang tersebut lebih muda, lebih sederhana, lebih kuper, lebih gaptek, lebih polos, lebih tidak tahu, banyak kekuarangannya, bukan orang kaya, bukan orang sukses, bukan orang hebat, bukan orang pintar, bukan orang terkenal, hanya orang biasa-biasa saja, kita tetap bisa mendapatkan manfaat.

Bukan berarti kemudian kita berteman hanya untuk mendapatkan manfaat, tidak. Tapi, dalam pertemanan prinsip dasarnya adalah saling berbagi untuk menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik, lebih matang secara karakter, lebih berkembang secara pengatahuan, lebih dewasa secara pola pikir, lebih kreatif, lebih rendah hati, lebih bertumbuh secara emosional sehingga makin bijak. Itulah manfaat kita sebagai "ikan Hiu" terhadap teman-teman yang  cenderung seperti ikan Ramora.

Jadi, jangan kira dalam pertemanan kita tidak bisa memberikan pengaruh apapun. Dari yang paling buruk sampai yang paling bagus bisa menjadi pengaruh. Maka, marilah kita belajar dari hubungan si ikan Hiu dan si ikan Ramora yang bersimbiosis mutualisme dalam hal-hal positif. Tidak saling merugikan tapi saling menguntungkan. Ingat bahwa keuntungan bukan diukur dari hal-hal yang bersifat materi atau fisik, tapi lebih mendalam dari yang bisa kita lihat secara gamblang, yaitu saling membangun dan berkembang dalam karakter.

Contoh aplikasinya adalah saat kita sebagai pemuda-pemudi, orang dewasa, atau orang tua terhadap anak-anak kecil. Kita tak jarang menganggap anak-anak kecil ini sebagai si ikan Ramora yang bergantung pada kita, yang lemah, yang mengambil keuntungan dari kita yang kuat, dan yang perlu diberi. Kita lupa kalau anak-anak kecil juga bisa memberi kepada kita dan bisa mengajarkan kita jauh lebih banyak dari yang kita tahu. Dari anak-anak kecillah kita bisa belajar ketulusan, kepolosan (kemurnian), dan kejujuran. Tak jarang seiring bertambahnya usia kita, kita lupa bagaimana menjadi tulus, bagaimana hidup murni, dan bagaimana untuk jujur.

Maka, kalau ikan Hiu saja perlu teman, apalagi kita manusia. Kalau ikan Hiu saja mau berteman dengan ikan Remora, kenapa kita tidak saling berteman satu sama lainnya.


Selamat berteman dan tetaplah berteman secara positif!







Denpasar, 24 Maret 2011
Copyright Jeannita Adisty
Also posted in my Facebook Account and to Diary Baby`Dist Blog